Jakarta (Antara Bali) - Menteri Luar Negeri RI Retno L.P. Marsudi, dalam
pidato pembukaan Forum Kerjasama Selatan-Selatan 2015, mengatakan
Pemerintah Indonesia akan meningkatkan perannya dalam kerja sama
Selatan-Selatan dan Triangular.
"Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) 2015-2019 menekankan perlunya Indonesia meningkatkan perannya dalam kerja sama Selatan-Selatan dan Triangular (tiga pihak)," kata Menlu Retno di Gedung Nusantara Kementerian Luar Negeri RI di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, terkait upaya peningkatan peran itu, Pemerintah Indonesia akan memperkuat Tim Koordinasi Nasional untuk kerja sama Selatan-Selatan dan Triangular serta membuat kebijakan satu pintu (one gate policy).
"Kita akan membentuk satu badan khusus Indonesia untuk berperan dalam kerja sama Selatan-selatan dan triangular dengan visi kemitraan yang lebih baik untuk kesejahteraan," ujar dia.
Selanjutnya, Indonesia terus meningkatkan peran dalam kerja sama Selatan-Selatan melalui program pembangunan kapasitas.
Program-program pembangunan kapasitas dalam kerangka kerja sama tersebut, menurut Retno, haruslah sejalan dengan prioritas pembangunan nasional dari masing-masing negara. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) 2015-2019 menekankan perlunya Indonesia meningkatkan perannya dalam kerja sama Selatan-Selatan dan Triangular (tiga pihak)," kata Menlu Retno di Gedung Nusantara Kementerian Luar Negeri RI di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, terkait upaya peningkatan peran itu, Pemerintah Indonesia akan memperkuat Tim Koordinasi Nasional untuk kerja sama Selatan-Selatan dan Triangular serta membuat kebijakan satu pintu (one gate policy).
"Kita akan membentuk satu badan khusus Indonesia untuk berperan dalam kerja sama Selatan-selatan dan triangular dengan visi kemitraan yang lebih baik untuk kesejahteraan," ujar dia.
Selanjutnya, Indonesia terus meningkatkan peran dalam kerja sama Selatan-Selatan melalui program pembangunan kapasitas.
Program-program pembangunan kapasitas dalam kerangka kerja sama tersebut, menurut Retno, haruslah sejalan dengan prioritas pembangunan nasional dari masing-masing negara. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015