Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika meminta jajarannya cermat menyisir Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) untuk menghindari terjadinya tumpang tindih anggaran dan salah peruntukan.

"Jika ada program yang sama dari beberapa satuan kerja perangkat daerah (SKPD), tolong dicari SKPD yang lebih mendekati tupoksi (tugas pokok dan fungsi) nya," katanya saat memberikan pengarahan dalam apel disiplin di Denpasar, Senin.

Penekanan itu disampaikan Pastika terkait kasus di Pemprov DKI Jakarta yang menghangat belakangan ini karena ada sejumlah anggaran pada rekening yang tidak sepantasnya. Oleh karena itu, menjadi penting evaluasi terhadap program yang akan dilakukan oleh SKPD.

Demikian pula dengan program yang dilakukan oleh kabupaten/ kota dan pusat. Jika sudah dilakukan di pusat, lanjut Pastika, otomatis yang di pemerintah provinsi distop. Kalau sudah dilakukan pemprov, di kabupaten/kota harus distop.

Menurut dia, lebih baik memiliki sisa lebih perhitungan anggaran (Silpa) daripada digunakan untuk keperluan yang tidak jelas. Pastika juga menginstruksikan Bappeda Bali untuk menyeleksi anggaran yang diajukan, guna menghindari adanya anggaran siluman.

Di sisi lain, Pastika juga menyoroti mental priyayi yang masih dimiliki para PNS. Ia mengimbau agar para PNS untuk tidak selalu ingin dilayani.

"Menghapus mental priyayi merupakan bagian dari revolusi mental juga." tegasnya sembari meminta untuk meminimalisasi pelayanan protokoler untuk dirinya agar lebih efisien.

Mantan Kapolda Bali itupun meminta jajaran Pemprov Bali untuk tidak menunda-nunda pekerjaan meski pelaksanaan kegiatan masih jauh karena sudah bisa disiapkan administrasinya lebih awal. "Administrasi bisa dikerjakan sehingga ada waktu untuk review (mengkaji)," katanya.

Selain itu, para pejabat juga diminta dapat mengontrol para staf agar melaksanakan pekerjaan dengan baik dan jika ada yang staf yang tidak melakukan pekerjaan berarti kesalahan ada pada pimpinannya.

Banyaknya kasus demam berdarah juga menjadi perhatian Pastika . Ia meminta jajarannya untuk menjaga kesehatan dengan sering berolahraga dan bergerak.

"Bangun pagi, lanjut olahraga. Tidak mesti olahraga berat tetapi yang ringan saja agar tubuh hangat dan peredaran darah lancar sehingga nyamuk tidak berani menggigit," ujar Pastika. (WDY)

Pewarta: Oleh Ni Luh Rhismawati

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015