Denpasar (Antara Bali) - Rencana pemerintah menerapkan kebijakan bebas visa atau "visa on arrival" diprediksi bakal mendongkrak jumlah wisatawan asal Jepang yang berlibur ke Bali.

"Kedatangan pelancong asal Jepang diawal tahun 2015 ada kenaikan hingga 25 persen dan ini merupakan sesuatu yang baik karena sebelumnya jumlahnya selalu melorot," kata Made Sutarka, pemandu wisatawan asal Jepang, di Denpasar, Jumat. Oleh sebab itu, dia mendesak pemerintah segera menerapkan kebijakan "VOA".

Sebagaimana data di Dinas Pariwisata Provinsi Bali bahwa turis Jepang yang datang langsung dari negerinya ke Pulau Dewata sebanyak 17.946 orang selama Januari 2015 atau bertambah 25,88 persen jika dibandingkan periode yang sama 2014 hanya 14.256 orang.

Kehadiran masyarakat Jepang ke Bali sebanyak itu berada di urutan ketiga setelah Australia dan Tiongkok sehingga berkontribusi 5,95 persen dari jumlah kedatangan turis asing ke Bali selama Januari 2015 sebanyak 301.618 orang.

Kehadiran turis Jepang ke Bali saat ini merupakan catatan positif sejak negeri itu dilanda bencana tsunami pada 2011. Rencana pemerintah memberlakukan bebas visa kepada sejumlah negara sahabat termasuk Jepang, merupakan kabar yang menggembirakan bagi masyarakat Jepang yang sejak lama menginginkan datang ke Bali, namun niat itu tertunda, kata Sutarka.

Ia mengakui sudah banyak pengusaha Jepang bercokol di Bali dan berusaha untuk mempromosikan Bali di negaranya sehingga masyarakat Jepang bisa tertarik ke daerah ini, sehingga tidak sulit bagi turis negeri sakura itu melakukan perjalanan wisata di sini. (WDY)

Pewarta: Oleh I Ketut Sutika

Editor : I Nyoman Aditya T I


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015