Denpasar (Antara Bali) - Bank Indonesia mencatat, perolehan devisa dari perdagangan aneka hasil kerajinan berbahan baku kulit buatan tangan-tangan terampil perajin Bali sebesar 5,7 juta dolar AS selama Januari-November 2014.

"Hasil perdagangan itu surplus, jika dibandingkan realisasi impor dari mata dagangan yang sejenis selama periode yang sama hanya seharga dua juta dolar," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah III, Dewi Setyowati di Denpasar Kamis.

Dalam laporan kajian ekonomi regional Bali disebutkan bahwa, para pengusaha industri kecil daerah ini mendatangkan kulit dan barang dari kulit untuk diolah kembali menjadi aneka kerajinan yang diisi dengan muatan lokal sehingga laku keras ke pasaran ekspor.

Aneka barang kerajinan berbahan baku kulit yang diproduksi pengrajin di Gianyar, Badung dan Tabanan itu antara lain jaket, sepatu, tas, dan ikat pinggang dengan rancangan yang unik mampu menembus pasar ekspor terutama ke Jepang.

Sebagian besar memang aneka kerajinan berbahan baku kulit buatan perajin Bali belakangan ini memasuki pasar Jepang di samping Singapura, kata pengusaha aneka kerajinan Bali, Made Kawiani di kawasan kerajinan Sukawati, Gianyar.

Aneka jenis kerajinan kulit itu dibuat dengan desain sedemikian rupa, sesuai selera konsumen luar negeri yang dipadukan dengan budaya lokal, sehingga tetap diminati masyarakat mancanegara karena dinilai unik dan harga terjangkau. Pengusaha Bali selain memenuhi permintaan pasar ekspor juga memenuhi permintaan pedagang oleh-oleh khas Bali yang tumbuh subur di pusat wisata Bali untuk melayani masyarakat internasional yang melakukan perjalanan wisata di daerah ini.  (WDY)

Pewarta: Oleh I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015