Denpasar (Antara Bali) - Kelompok Nelayan Mina Asih, Sanur Kaja, Denpasar Bali mengakui cuaca buruk sepanjang kawasan Pantai Matahari Terbit hingga Pantai Merta Sari, mempengaruhi hasil tangkapan ikan karena tingginya gelombang dan angin kencang dalam beberapa hari terakhir ini.

"Cuaca saat ini tidak dapat diprediksi terkadang ekstrem dan terkadang normal, sehingga hasil tangkapan menjadi berkurang," ujar Wayan Sindu, selaku Bendahara Kelompok Nelayan Mina Asih, Sanur Kaja, di Denpasar, Selasa.

Akibat cuaca buruk itu, kata dia, pengeluaran biaya melaut nelayan semakin bertambah karena hasil tangkapan ikan juga berkurang dimana para nelayan mengakui setiap sekali melaut harus mengeluarkan ongkos untuk membeli bahan bakar sebesar Rp200 ribu.

Selain itu, ia mengakui saat melaut sering mengalami kendala pada jarak pandang sehingga terkadang Kelompok Nelayan Mina Asih yang beranggotakan 40 orang nelayan mencari ikan hingga ke perairan Nusa Penida, hingga ke Pantai Ketewel, Gianyar. Ia menambahkan kegiatan nelayan saat melaut tersebut dimulai Pukul 06.00 hingga 10.00 Wita. Namun, untuk saat ini para Kelompok Nelayan Mina Asih tidak melakukan rutinitas melaut karena kondisi cuaca yang tidak memungkinkan.

"Akibat kondisi laut yang tidak bersahabat ini, terkadang hasil tangkapan sedikit dan kami sering mengalami kerugian akibat biaya bensin yang tidak tertutupi, sehingga banyak nelayan memilih berdiam di rumahnya hingga menunggu cuaca normal," ujarnya.

Wayan Sindu menuturkan saat cuaca normal, pihaknya dapat memperoleh hasil tangkapan ikan sebanyak 20 kilogram. Namun, saat kondisi cuaca buruk seperti saat ini hasil tangkapan hanya dapat mencapai enam kilogram dan hasil tangkapan itu hanya dapat menutupi pengeluaran biaya bahan bakar saat melaut.
"Kondisi cuaca buruk ini biasanya berlangsung hingga kurun waktu satu bulan sampai pada Maret nanti," katanya. (WDY)

Pewarta: Oleh I Made Surya

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015