Denpasar (Antara Bali) - Kalangan pengelola objek wisata bahari di Pantai Pulau Serangan, Denpasar Bali sejak Nopember 2014 mengembangkan paket wisata berenang dengan ikan hiu bagi wisatawan asing dan domestik dalam upayanya melestarikan satwa langka tersebut.
"Paket wisata berenang dengan ikan hiu baru dikembangkan, bahkan bukan tidak mungkin dalam perkembangannya nanti akan menjadi paket wisata terbaik," ujar Marketing Manajer Serangan Dive and Water Sport, Wayan Darna di Pantai Melasti, Serangan, Senin.
Ia menjelaskan, pengembangan paket wisata berenang dengan ikan hiu hanya bisa dikembangkan di Pantai Melasti Pulau Serangan karena tidak ada ombak dan air laut tidak pernah surut, dengan demikian kami bisa membangun acean park (taman di tengah laut) yang tentunya dibuatkan kolam ikannya.
Menurut dia, kegiatan wisata berenang dengan dengan ikan hiu langsung diminati wisatawan asing karena sifatnya unik dan tidak ada di tempat lain, dimana untuk menuju lokasi kolam ikannya hanya membutuhkan waktu lima menit dengan menggunakan kapal cepat.
Kegiatan berenang dengan ikan hiu tersebut diminati wisatawan asing dan biasanya wisatawan melalui agennya sudah memesan jauh-jauh hari.
Kegiatan berenang dengan ikan hiu tersebut, sudah dibuat sedemikan rupa dengan mengutamakan keamanan wisatawan dan menjamin asuransinya hingga Rp1,2 miliar untuk pertanggungannya.
Untuk berenang dengan ikan hiu tersebut jenisnya bersirip putih yang tidak berbahaya. Selain itu, pihaknya mengakui juga memiliki produk yang dapat dilakukan wisatawan asing dengan melakukan kegiatan memberi makan hewan tersebut.
"Saat ini tamu-tamu Thiongkok yang bergrup tersebut lebih senang melakukan aktifitas memberikan makan ikan hiu karena menarik untuk mereka," ujarnya.
Untuk untuk berenang dengan ikan hiu tersebut, kata dia, di Pantai Melasti, Serangan itu memang ada habitatnya. Namun, pihaknya juga melakukan konservasi terhadap satwa tersebut.
"Kegiatan konservasi ini belum ada campur tangan pemerintah dan kami memiliki ikan hiu hasil upaya konservasi tersebut sebanyak 50 ekor," ujarnya.
Ia mengakui karena sudah berkurangnya habitat hiu di laut lepas Bali saat ini, maka pihaknya melakukan upaya konservasi dan membuat wisata yang unik. Namun, berpartisipasi dalam pelestarian satwa itu yang hampir punah.
Untuk jenis ikan hiu yang dilakukan konservasi itu panjangnya dua meter hingga beratnya mencapai 50 kilogram.
Selain itu, untuk kegiatan berenang dengan ikan hiu, para wisatawan melakukan interaksi di dalam kolam renang yang berada ditengah laut dengan satwa tersebut.
Ia menuturkan luas kolam untuk konservasi ikan hiu tersebut mencapai 200 meter persegi (dua are) dan apabila wisatawan ingin melakukan aktifitas berenang dengan hiu tersebut dikenakan tarif sebesar 99 dolar Amerika Serikat (AS) dengan durasi dua jam.
Sedangkan untuk wisatawan domestik hanya dikenakan biaya sebesar Rp800 ribu untuk melakukan aktifitas berenang dengan hiu tersebut.
"Saat ini berenang dengan ikan hiu di Serangan menjadi unggulan dan kebanyakan untuk kegiatan memberi makan satwa itu diminati oleh anak-anak dari Tiongkok," ujarnya.
Saat ini, katanya, kegiatan konservasi dan wisata berenang dengan ikan hiu tersebut terus dikembangkan agar menjadi daya tarik luar biasa bagi wisatawan mancanegara.
"Untuk inovasi kedepannya, lanjut dia, segera mengembangkan rumah makan atau restoran di kawasan tersebut karena jumlah wisatwan yang berkunjung ke Pantai Melasti cukup tinggi mencapai ratusan orang per hari," demikian Wayan Darna. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Paket wisata berenang dengan ikan hiu baru dikembangkan, bahkan bukan tidak mungkin dalam perkembangannya nanti akan menjadi paket wisata terbaik," ujar Marketing Manajer Serangan Dive and Water Sport, Wayan Darna di Pantai Melasti, Serangan, Senin.
Ia menjelaskan, pengembangan paket wisata berenang dengan ikan hiu hanya bisa dikembangkan di Pantai Melasti Pulau Serangan karena tidak ada ombak dan air laut tidak pernah surut, dengan demikian kami bisa membangun acean park (taman di tengah laut) yang tentunya dibuatkan kolam ikannya.
Menurut dia, kegiatan wisata berenang dengan dengan ikan hiu langsung diminati wisatawan asing karena sifatnya unik dan tidak ada di tempat lain, dimana untuk menuju lokasi kolam ikannya hanya membutuhkan waktu lima menit dengan menggunakan kapal cepat.
Kegiatan berenang dengan ikan hiu tersebut diminati wisatawan asing dan biasanya wisatawan melalui agennya sudah memesan jauh-jauh hari.
Kegiatan berenang dengan ikan hiu tersebut, sudah dibuat sedemikan rupa dengan mengutamakan keamanan wisatawan dan menjamin asuransinya hingga Rp1,2 miliar untuk pertanggungannya.
Untuk berenang dengan ikan hiu tersebut jenisnya bersirip putih yang tidak berbahaya. Selain itu, pihaknya mengakui juga memiliki produk yang dapat dilakukan wisatawan asing dengan melakukan kegiatan memberi makan hewan tersebut.
"Saat ini tamu-tamu Thiongkok yang bergrup tersebut lebih senang melakukan aktifitas memberikan makan ikan hiu karena menarik untuk mereka," ujarnya.
Untuk untuk berenang dengan ikan hiu tersebut, kata dia, di Pantai Melasti, Serangan itu memang ada habitatnya. Namun, pihaknya juga melakukan konservasi terhadap satwa tersebut.
"Kegiatan konservasi ini belum ada campur tangan pemerintah dan kami memiliki ikan hiu hasil upaya konservasi tersebut sebanyak 50 ekor," ujarnya.
Ia mengakui karena sudah berkurangnya habitat hiu di laut lepas Bali saat ini, maka pihaknya melakukan upaya konservasi dan membuat wisata yang unik. Namun, berpartisipasi dalam pelestarian satwa itu yang hampir punah.
Untuk jenis ikan hiu yang dilakukan konservasi itu panjangnya dua meter hingga beratnya mencapai 50 kilogram.
Selain itu, untuk kegiatan berenang dengan ikan hiu, para wisatawan melakukan interaksi di dalam kolam renang yang berada ditengah laut dengan satwa tersebut.
Ia menuturkan luas kolam untuk konservasi ikan hiu tersebut mencapai 200 meter persegi (dua are) dan apabila wisatawan ingin melakukan aktifitas berenang dengan hiu tersebut dikenakan tarif sebesar 99 dolar Amerika Serikat (AS) dengan durasi dua jam.
Sedangkan untuk wisatawan domestik hanya dikenakan biaya sebesar Rp800 ribu untuk melakukan aktifitas berenang dengan hiu tersebut.
"Saat ini berenang dengan ikan hiu di Serangan menjadi unggulan dan kebanyakan untuk kegiatan memberi makan satwa itu diminati oleh anak-anak dari Tiongkok," ujarnya.
Saat ini, katanya, kegiatan konservasi dan wisata berenang dengan ikan hiu tersebut terus dikembangkan agar menjadi daya tarik luar biasa bagi wisatawan mancanegara.
"Untuk inovasi kedepannya, lanjut dia, segera mengembangkan rumah makan atau restoran di kawasan tersebut karena jumlah wisatwan yang berkunjung ke Pantai Melasti cukup tinggi mencapai ratusan orang per hari," demikian Wayan Darna. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015