Gianyar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengharapkan Pemerintah Kabupaten Gianyar membentuk tim kreatif dan inovatif untuk meneliti tren seni dunia agar daerah itu tidak sampai kehilangan pendapatan terbesar dari sektor kerajinan.

"Dengan keberadaan tim ini, saya harapkan tren seni di Bali bisa menyesuaikan dengan tren dunia saat ini sehingga apa yang telah diproduksi para seniman dan perajin di Bali bisa laku di pasaran," kata Pastika dalam kunjungan kerjanya ke Kabupaten Gianyar, Kamis.

Selain itu, ia mengajak jajaran Pemerintah Kabupaten Gianyar untuk bekerja lebih keras lagi, lebih proaktif dan responsif terhadap masyarakat dengan mengoptimalkan potensi yang dimiliki.

Dia juga mengeluhkan tentang kurangnya pemahaman para seniman Bali akan ilmu marketing. "Orang-orang Bali itu ahli di bidang produk, produksinya bagus-bagus, namun orang Bali itu kurang dalam hal marketing. Akibatnya yang kaya saudagar-saudagar tersebut karena mereka mengerti marketing dan orang-orang Bali tidak dapat penghasilan yang sesuai," ujarnya.

Oleh karena itu, di sinilah, tambah Pastika, diperlukan ilmu marketing, kreativitas dan inovasi.

Di sisi lain, Pastika juga menyampaikan bantuan yang yang dikucurkan Pemprov Bali bagi Kabupaten Gianyar untuk 2015 antara lain, tiga desa memperoleh bantuan Gerakan Pembangunan Desa Terpadu (Gerbangsadu) yang terdiri dari Desa Pupuan, Desa Keliki, dan Desa Bukian.

Untuk program Sistem Pertanian Terintegrasi (Simantri), Gianyar memperoleh enam unit sedangkan untuk bedah rumah diberikan sebanyak 35 unit.

Sementara itu untuk dana pendampingan JKBM tahun 2015, Pemprov Bali mengucurkan bantuan sebesar Rp16,88 miliar sedangkan dari Pemkab Gianyar itu sendiri sebesar Rp18,70 miliar.

Bupati Gianyar Anak Agung Gde Agung Bharata dalam sambutannya menyampaikan telah banyak program pembangunan yang telah menyentuh masyarakatnya.

Dari data yang ada meliputi pertumbuhan pendidikan dari 6,43 persen, pada tahun 2014 menjadi 6,69 persen. Angka kemiskinan dari 4,27 persen menjadi 4,18 persen pada tahun 2014.

Angka pengangguran dari 1,45 persen menjadi 1,3 persen pada 2014. Sedangkan IPM dari 75,80 persen menjadi 75,88 persen pada tahun lalu.

Untuk program pendidikan, Kabupaten Gianyar telah bersinergi dengan provinsi dalam upaya meningkatkan pendidikan yang dibuktikan dengan jumlah dana yang setiap tahunnya semakin meningkat.

Untuk tahun ini, Kabupaten Gianyar mengalokasikan sebesar Rp1,5 miliar dan Pemprov Bali sebesar Rp17,7 miliar.

Agung Bharata juga menyampaikan bahwa masalah sampah selalu menjadi fokus perhatian di Kabupaten Gianyar. Pihaknya telah mengatasinya dengan mengoptimalisasikan keberadaan TPA Temesi dengan mengolah sampah untuk dijadikan pupuk organik.

Dalam kesempatan tersebut, Agung Bharata juga menyampaikan beberapa usulan yakni diharapkan Pemprov Bali membantu meningkatkan pelayanan kesehatan di Gianyar, untuk JKBM, pihaknya mengharapkan provinsi mempertimbangkan sharing pendanaan yang lebih disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah.

Selain itu usulan yang lainnya yakni mengenai kondisi jalan provinsi yang ada di Gianyar agar segera ditingkatkan kondisinya. (WDY)

Pewarta: Oleh Ni Luh Rhismawati

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015