Jakarta (Antara Bali) - Perancang Kostum Nasional Terbaik Dynand Fariz pada ajang bergengsi Miss Universe 2014, Miss International 2014, dan Miss Supranational 2014 mengatakan siaran langsung karnaval busana dari Indonesia dapat menjadi upaya strategis dalam memperkenalkan kekayaan budaya yang dimiliki.
"'Live' atau siaran langsung karnaval itu harus dari Indonesia dan itu bisa dilakukan "live" siaran langsung dari Jember, Jawa Timur. Itu mimpi," kata pria yang juga pengajar mode atau "Fashion Management" di Universitas Negeri Surabaya itu, Jakarta, Selasa.
Menurut Dynand, siaran langsung itu penting dan jika dilakukan akan memperkenalkan budaya Indonesia yang ditunjukkan dari kreasi busana sekaligus menambah pendapatan negara yang besar dari kunjungan wisatawan.
"Kalau itu terjadi itu menjadi devisa negara yang luar biasa menjadi kunjungan wisata yang luar biasa ya," kata pendiri Jember Festival Carnaval (JFC), suatu festival karnaval busana yang dihelat setiap tahun di Kabupaten Jember, Jawa Timur dengan mengangkat kekayaan budaya Indonesia.
Ia mengatakan busana karnaval seperti yang ditampilkan pada JFC menjadi salah satu budaya Jember dan Indonesia yang membanggakan, terbukti dengan rancangan busananya yang bertemakan karnaval dan kebudayaan Indonesia berhasil merebut penilaian para juri pada kategori Kostum Nasional Terbaik di ajang internasional seperti Miss Universe 2014.
Saat ini, katanya, karnaval busana dalam Jember Fashion Carnaval (JFC) yang digeluti sejak 2002 hanya disiarkan dari kantor-kantor berita dunia bukan Indonesia sebagai tuan rumah.
"Siaran ada dari kantor-kantor berita dunia tapi yang sifatnya "live" seperti Brazil yang di Rio de Janeiro itu belum ada dan itu harusnya bisa terjadi di Indonesia," ujarnya.
Pria kelahiran Desa Garahan, Kecamatan Silo, Jember itu mengatakan siaran langsung menjadi target yang ingin dicapai setelah berhasil menghantarkan Indonesia meraih penghargaan Kostum Nasional Terbaik 2014 tiga kali berturut-turut.
Ia mengatakan karnaval yang digelar setiap tahun itu selalu mengangkat tema yang berbeda tentang Indonesia dan dunia.
"Tema-tema selalu berbeda, kita mengangkat Indonesia dan global, fenomena alam tentang alam Indonesia dan global, budaya, etnik Indonesia dan etnik luar agar kita bisa menjadi objek wisata dunia," ujar dia.
Ia berharap ada dukungan pemerintah untuk bekerja sama dengan komunitas karnaval mewujudkan siaran langsung karnaval itu.
Kostum yang meraih penghargaan internasional berturut-turut itu adalah Kostum Nasional bertemakan "Chronicle of Borobudur" yang dikenakan Puteri Indonesia 2014 Elvira Devinamira Wirayanti meraih penghargaan Kostum Nasional Terbaik pada ajang Miss Universe 2014 di Doral, Miami, Amerika Serikat.
Kemudian, kostum nasional yang bertemakan "Tale of Siger Crown dengan unsur kebudayaan Lampung berhasil meraih penghargaan pada kategori Kostum Nasional Terbaik Miss International 2014 yang dihelat di Jepang. Kostum itu dikenakan oleh Puteri Indonesia Lingkungan 2014 Elfin Pertiwi.
Selanjutnya, Kostum nasional yang bertemakan "Warrior of Princess of Borneo" meraih penghargaan Kostum Nasional Terbaik di ajang Miss Supranational 2014 di Polandia. Kostum itu mencerminkan kebudayaan Kalimantan yang terkenal dengan burung Enggangnya. Kostum itu dikenakan oleh Puteri Indonesia Pariwisata 2014 Estelita Liana. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"'Live' atau siaran langsung karnaval itu harus dari Indonesia dan itu bisa dilakukan "live" siaran langsung dari Jember, Jawa Timur. Itu mimpi," kata pria yang juga pengajar mode atau "Fashion Management" di Universitas Negeri Surabaya itu, Jakarta, Selasa.
Menurut Dynand, siaran langsung itu penting dan jika dilakukan akan memperkenalkan budaya Indonesia yang ditunjukkan dari kreasi busana sekaligus menambah pendapatan negara yang besar dari kunjungan wisatawan.
"Kalau itu terjadi itu menjadi devisa negara yang luar biasa menjadi kunjungan wisata yang luar biasa ya," kata pendiri Jember Festival Carnaval (JFC), suatu festival karnaval busana yang dihelat setiap tahun di Kabupaten Jember, Jawa Timur dengan mengangkat kekayaan budaya Indonesia.
Ia mengatakan busana karnaval seperti yang ditampilkan pada JFC menjadi salah satu budaya Jember dan Indonesia yang membanggakan, terbukti dengan rancangan busananya yang bertemakan karnaval dan kebudayaan Indonesia berhasil merebut penilaian para juri pada kategori Kostum Nasional Terbaik di ajang internasional seperti Miss Universe 2014.
Saat ini, katanya, karnaval busana dalam Jember Fashion Carnaval (JFC) yang digeluti sejak 2002 hanya disiarkan dari kantor-kantor berita dunia bukan Indonesia sebagai tuan rumah.
"Siaran ada dari kantor-kantor berita dunia tapi yang sifatnya "live" seperti Brazil yang di Rio de Janeiro itu belum ada dan itu harusnya bisa terjadi di Indonesia," ujarnya.
Pria kelahiran Desa Garahan, Kecamatan Silo, Jember itu mengatakan siaran langsung menjadi target yang ingin dicapai setelah berhasil menghantarkan Indonesia meraih penghargaan Kostum Nasional Terbaik 2014 tiga kali berturut-turut.
Ia mengatakan karnaval yang digelar setiap tahun itu selalu mengangkat tema yang berbeda tentang Indonesia dan dunia.
"Tema-tema selalu berbeda, kita mengangkat Indonesia dan global, fenomena alam tentang alam Indonesia dan global, budaya, etnik Indonesia dan etnik luar agar kita bisa menjadi objek wisata dunia," ujar dia.
Ia berharap ada dukungan pemerintah untuk bekerja sama dengan komunitas karnaval mewujudkan siaran langsung karnaval itu.
Kostum yang meraih penghargaan internasional berturut-turut itu adalah Kostum Nasional bertemakan "Chronicle of Borobudur" yang dikenakan Puteri Indonesia 2014 Elvira Devinamira Wirayanti meraih penghargaan Kostum Nasional Terbaik pada ajang Miss Universe 2014 di Doral, Miami, Amerika Serikat.
Kemudian, kostum nasional yang bertemakan "Tale of Siger Crown dengan unsur kebudayaan Lampung berhasil meraih penghargaan pada kategori Kostum Nasional Terbaik Miss International 2014 yang dihelat di Jepang. Kostum itu dikenakan oleh Puteri Indonesia Lingkungan 2014 Elfin Pertiwi.
Selanjutnya, Kostum nasional yang bertemakan "Warrior of Princess of Borneo" meraih penghargaan Kostum Nasional Terbaik di ajang Miss Supranational 2014 di Polandia. Kostum itu mencerminkan kebudayaan Kalimantan yang terkenal dengan burung Enggangnya. Kostum itu dikenakan oleh Puteri Indonesia Pariwisata 2014 Estelita Liana. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015