Denpasar (Antara Bali) - Anggota DPRD Bali Gusti Putu Widjera mengatakan perlu dukungan semua pihak dalam menyukseskan program sektor kemaritiman yang menjadi program prioritas untuk meningkatkan pendapatan nelayan.
"Program tersebut tidak hanya wacana saja, tetapi masyarakat menginginkan wujud nyata realisasi keberpihakan kepada masyarakat nelayan itu sendiri," katanya di Denpasar, Sabtu.
Ia mengatakan kondisi para nelayan di pesisir sebagian besar dalam kehidupannya belum mampu setara dengan pekerja lainnya di daratan. Sebab pendapatnya hanya untuk kepentingan keluarga.
"Tangkapan ikan para nelayan tradisional di pesisir hanya untuk memenuhi kebutuhan kehidupannya, sehingga mereka tidak bisa menyisihkan penghasilan untuk kepentingan lain. Karena itu perlu program khusus dari pemerintah," ucap politikus Partai Demokrat ini.
Widjera mengatakan pemerintah dalam membuat program kemaritiman harus melakukan pemetaan secara akurat kepada masyarakat nelayan, sehingga dalam implementasinya dapat menyentuh program tersebut secara sempurna.
"Pemerintah tidak boleh hanya berwacana saja untuk mencari populeritas, tapi yang lebih dipentingkan adalah bagaimana pemerintah bisa memberdayakan masyarakat nelayan dan keluarganya agar bisa mengangkat martabatnya," katanya.
Yang terjadi sekarang terhadap nelayan, khususnya nelayan tradisional, kata Widjera, kehidupan masih dibawah garis kemiskinan.
"Karena itu saya berharap dalam program Presiden Joko Widodo untuk meningkatkan sektor kemaritiman tersebut, yang pertama digarap adalah pemberdayaan masyarakat nelayan itu sendiri," katanya.
Menurut dia, dalam kilas balik 100 hari kerja pemerintahan Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla semestinya sudah ada data yang dimutakhirkan dalam menggarap sektor kemaritiman.
"Data para nelayan perlu dimutahirkan, sebab dengan data itu nanti bisa dituangkan dalam program dan penganggaran pada APBD maupun APBN," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Program tersebut tidak hanya wacana saja, tetapi masyarakat menginginkan wujud nyata realisasi keberpihakan kepada masyarakat nelayan itu sendiri," katanya di Denpasar, Sabtu.
Ia mengatakan kondisi para nelayan di pesisir sebagian besar dalam kehidupannya belum mampu setara dengan pekerja lainnya di daratan. Sebab pendapatnya hanya untuk kepentingan keluarga.
"Tangkapan ikan para nelayan tradisional di pesisir hanya untuk memenuhi kebutuhan kehidupannya, sehingga mereka tidak bisa menyisihkan penghasilan untuk kepentingan lain. Karena itu perlu program khusus dari pemerintah," ucap politikus Partai Demokrat ini.
Widjera mengatakan pemerintah dalam membuat program kemaritiman harus melakukan pemetaan secara akurat kepada masyarakat nelayan, sehingga dalam implementasinya dapat menyentuh program tersebut secara sempurna.
"Pemerintah tidak boleh hanya berwacana saja untuk mencari populeritas, tapi yang lebih dipentingkan adalah bagaimana pemerintah bisa memberdayakan masyarakat nelayan dan keluarganya agar bisa mengangkat martabatnya," katanya.
Yang terjadi sekarang terhadap nelayan, khususnya nelayan tradisional, kata Widjera, kehidupan masih dibawah garis kemiskinan.
"Karena itu saya berharap dalam program Presiden Joko Widodo untuk meningkatkan sektor kemaritiman tersebut, yang pertama digarap adalah pemberdayaan masyarakat nelayan itu sendiri," katanya.
Menurut dia, dalam kilas balik 100 hari kerja pemerintahan Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla semestinya sudah ada data yang dimutakhirkan dalam menggarap sektor kemaritiman.
"Data para nelayan perlu dimutahirkan, sebab dengan data itu nanti bisa dituangkan dalam program dan penganggaran pada APBD maupun APBN," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015