Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengapresiasi kelanjutan rencana pembangunan Taman Perdamaian Bali sebagai bagian terpenting untuk mengenang tragedi peledakan bom di Pulau Dewata beberapa tahun silam.

"Dalam pembangunan `Bali Peace Park` (Taman Perdamaian Bali) ini, kita tidak usah mengaitkan lagi dengan Australia maupun Indonesia. Namun, karena tempatnya di Bali dan yayasan ini juga beranggotakan orang-orang yang peduli terhadap hal tersebut, baik warga negara Australia, Indonesia, atapun negara lainnya," kata Pastika saat menerima audensi dari Kepala Bali Peace Park Nick Way dan rombongan, di Denpasar, Rabu.

Mantan Kapolda Bali itu mengapresiasi kelanjutan rencanan pembangunan taman tersebut karena juga dapat dijadikan sarana perdamaian antarnegara di dunia.

Sementara itu, Kepala Yayasan Bali Peace Park Nick Way menyampaikan ucapan terima kasihnya atas dukungan Gubernur Bali. Ia berharap Taman Perdamaian Bali yang rencananya akan dibangun di kawasan Legian, Kuta, Kabupaten Badung itu dapat segera diselesaikan.

"Hal itu mengingat rencana pembangunan ini sudah bergulir lama dan terganjal dikarenakan permasalahan lahan," ujarnya.

Oleh karena itu, dia juga meminta bantuan Gubernur Bali untuk membantu pihaknya dalam penyelesaian masalah tersebut. Menurutnya yayasan yang ia pimpin telah berdiri sejak 2012 di Bali.

Dengan dorongan yang datang dari orang-orang yang peduli akan korban tragedi Bom Bali yang sebagian besar warga Australia maka timbul keinginan untuk mendirikan "Bali Peace Park".

Terkait dengan permasalahan itu, Pastika berjanji akan membantu memfasilitasi penyelesaian masalah tersbut dengan menurunkan staf ahli Gubernur Bidang Pemerintahan Wayan Sudana untuk membantu yayasan tersebut dalam menangani permasalahan dengan pihak-pihak terkait. (M038)

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : M. Irfan Ilmie


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015