Negara (Antara Bali) - Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Kamis, sempat ditutup sekitar tiga jam, mulai pukul 16.40 wita hingga 18.44 wita, akibat angin kencang di Selat Bali.

"Yang paling keras anginya saat memasuki Pelabuhan Ketapang, di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Karena pelabuhan sana ditutup, otomatis yang disini juga melakukan hal yang sama," kata Manajer Operasional PT ASDP Indonesia Ferry Gilimanuk, Wahyudi Susianto.

Ia mengatakan, setelah mendapatkan informasi penutupan Pelabuhan Ketapang, pihaknya langsung memerintahkan kapal untuk tidak berangkat, termasuk melarang kendaraan maupun penumpang masuk ke dalam kapal.

Akibat penutupan sementara ini, antrian kendaraan yang hendak menuju ke Jawa langsung meluber, hingga sepanjang sekitar satu kilometer dari pelabuhan.

"Kami tidak mau ambil resiko terjadi kecelakaan kapal karena cuaca buruk. Seperti biasa, kalau cuaca seperti ini kami berlakukan sistem buka tutup pelabuhan," kata Wahyudi.

Sementara Syahbandar Pelabuhan Gilimanuk, Nyoman Delon mengatakan, sebenarnya cuaca di perairan wilayahnya cukup kondusif untuk pelayaran, namun tidak demikian dengan di wilayah Ketapang.

Menurutnya, saat penutupan, angin di perairan Banyuwangi cukup kencang disertai ombak tinggi, sehingga kapal sulit bersandar ke dermaga.(GBI)

Pewarta: Oleh Gembong Ismadi

Editor : Gembong Ismadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015