Denpasar (Antara Bali) - Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) Wilayah Bali mendorong koperasi meningkatkan Sumber Daya Manusia guna mempersiapkan diri menghadapi tantangan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015.

"Dalam menghadapi MEA tahun ini kami mendorong koperasi Bali memiliki modal penggerak dalam menyiapkan SDM itu," kata Ketua Dewan Koperasi Indonesia wilayah Bali, I Dewa Nyoman Badra di Denpasar, Rabu.

Dengan adanya pembinaan SDM tersebut, maka akan membangun koperasi menjadi kuat dalam menghadapi antangan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015.

Untuk itu, pihaknya mendorong koperasi dalam memfokuskan diri mempersiapkan SDM tersebut sesuai dengan aspek asosiasi yang ditargetkan kedepannya.

"Kami dan koperasi rutin berkoordinasi untuk mempersiapkan SDM tersebut dengan melakukan pendidikan dan pelatihan gerakan koperasi," ujarnya.

Namun, pihaknya menyarankan bahwa dalam membangun SDM itu harus ada pendampingan kepada gerakan koperasi tersebut.

Ia mencontohkan bahwa dalam pendidikan aspek kelembagaan koperasi akan memberikan pemahaman tentang jati diri koperasi tersebut.

"Hal ini sering diabaikan oleh beberapa koperasi karena jati diri ini merupakan rohnya yakni nilai dan prinsip koperasi itu," katanya.

Dengan adanya pemahaman tersebut, lanjut dia, akan menjadi nilai dan prinsip koperasi yang nantinya menjadi fokus utama dalam menghadapi MEA.

"Oleh sebab itu, 2015 ini dalam peningkatan SDM kami bersama koperasi Bali membentuk tim pendamping dalam membuat matrik atau kesehatan koperasi di seluruh Pulau Dewata," katanya.

Ia menuturkan bahwa dengan mengetahui matrik tersebut ada tiga aspek yang diberikan untuk strategi pengembangan dan pendidikannya.

"Tentu nanti tercatat berapa jumlah koperasi yang sehat, cukup sehat, tidak sehat, dan sangat sehat," ujarnya.

Selain itu, apabila aspek kelembagaannya dalam koperasi sudah berjalan dengan baik, maka akan kembali melihat aspek usahanya.
"Perlu adanya kolaborasi antara koperasi dan jati diri terutama pada kewirausahaan itu," ujarnya.

Ia menambahkan hal tersebut disebut kewirakoperasian yang merupakan perpaduan antara prinsip dan nilai koperasi yang dikolaborasi dengan kewirausahaan.

Untuk itu, strategi dalam menghadapi MEA nanti yakni penguatan SDM sehingga akan diimbangi dan diikuit oleh aspek lainnya yang mendukung upaya tersebut.

"Apabila kebersamaan ini kuat pengaruh luar dalam menghadapi MEA nanti dapat dihadapi dengan baik," ujarnya. (WDY)

Pewarta: Oleh I Made Surya

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015