Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah (Antara Bali) - Direktur Operasional
Badan SAR Nasional Marsekal Pertama SB Supriyadi mengatakan alat perekam
suara kokpit (Cockpit Voice Recorder/CVR) pesawat AirAsia nomor
penerbangan QZ8501 diduga terpisah sekitar 20 kilometer dari lokasi
penemuan perekam data penerbangan (Flight Data Recorder/FDR).
"Menurut laporan di lapangan CVR-nya ada 20 kilometer dari tempat FDR ditemukan," kata Supriyadi di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Senin.
Ia mengatakan ada tiga tim penyelam yang masing-masing berjumlah lima hingga tujuh orang yang akan mengevakuasi kedua bagian dari kotak hitam pesawat tersebut.
Sebelumnya, Kapal Baruna Jaya I merekam sinyal akustik berbunyi ping yang diduga berasal dari kotak hitam pesawat AirAsia QZ8501 pada frekuensi 37.5 kilo hertz.
Posisi pantulan ping datang dari arah 52.1 derajat, jarak 77.7 meter dan kedalaman 35 Meter menurut Geodetic Specialist Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Imam Mudita.
Informasi itu dirangkum dari hasil survei Tim Baruna Jaya BPPT yang terdiri 3 kapal riset yakni Kapal Baruna Jaya I, Kapal Survei Java Imperia, dan KN Trisula. Ketiga kapal tersebut sejak Sabtu (10/1) siang menemukan indikasi lokasi kotak hitam pesawat AirAsia yang jatuh pada 28 Desember 2014. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Menurut laporan di lapangan CVR-nya ada 20 kilometer dari tempat FDR ditemukan," kata Supriyadi di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Senin.
Ia mengatakan ada tiga tim penyelam yang masing-masing berjumlah lima hingga tujuh orang yang akan mengevakuasi kedua bagian dari kotak hitam pesawat tersebut.
Sebelumnya, Kapal Baruna Jaya I merekam sinyal akustik berbunyi ping yang diduga berasal dari kotak hitam pesawat AirAsia QZ8501 pada frekuensi 37.5 kilo hertz.
Posisi pantulan ping datang dari arah 52.1 derajat, jarak 77.7 meter dan kedalaman 35 Meter menurut Geodetic Specialist Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Imam Mudita.
Informasi itu dirangkum dari hasil survei Tim Baruna Jaya BPPT yang terdiri 3 kapal riset yakni Kapal Baruna Jaya I, Kapal Survei Java Imperia, dan KN Trisula. Ketiga kapal tersebut sejak Sabtu (10/1) siang menemukan indikasi lokasi kotak hitam pesawat AirAsia yang jatuh pada 28 Desember 2014. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015