Negara (Antara Bali) - Warga mengeluhkan kabut debu yang berasal dari penataan lahan kawasan Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pengambengan, Kabupaten Jembrana, yang mengganggu aktivitas mereka.

"Pihak pelabuhan membersihkan lahan yang dulunya berisi tanaman semak-semak. Akibatnya, debu pasir dari areal tersebut beterbangan sampai ke pemukiman," kata Nur Sauli, salah seorang warga yang tinggal dan membuka usaha bengkel tidak jauh dari areal tersebut, Kamis.

Menurutnya, debu yang saking tebalnya mirip dengan kabut tersebut tidak muncul seharian, tapi mulai sekitar pukul 14.00 wita saat angin dari arah barat bertiup kencang.

"Kalau anginnya reda, debu otomatis hilang. Tapi saat angin kencang, percikan debu di wajah sangat terasa. Kalau menjemur pakaian pasti penuh dengan debu," ujarnya.

Keluhan yang sama juga disampaikan Saiful, warga lainnya, yang minta pihak PPN untuk menutup areal yang mengarah ke pemukiman dengan seng atau apapun seperti proyek-proyek lainnya.

Dua warga ini tidak tahu, untuk apa pelabuhan melakukan pengolahan lahan tersebut, dan sampai kapan akan dibiarkan menjadi ruang terbuka yang menyebabkan semburan debu ke rumah warga.

"Kalau segera dibangun tentu debu akan segera hilang. Tapi kalau harus menunggu berbulan-bulan lagi, kami tidak tahan karena sangat mengganggu pernafasan," kata Nur Sauli.

Pantauan di lapangan, debu yang beterbangan dari areal tersebut memang cukup keras, yang sampai di pemukiman warga dengan jarak sekitar 25 meter dari pelabuhan.

Saat melintas di jalan rumah warga yang dekat areal, wajah akan terasa kasar karena debu pasir, demikian juga dengan kendaraan.

Hingga berita ini dibuat, pihak Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pengambengan belum berhasil dikonfirmasi, namun dari informasi yang diperoleh menyebutkan, areal tersebut dibersihkan untuk menampung pasir hasil pengerukan dari kolam labuh.(GBI)

Pewarta: Oleh Gembong Ismadi

Editor : Gembong Ismadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015