Jakarta (Antara Bali) - Perusahaan asal Jepang J-Trust menyuntikkan modal
sebesar Rp300 miliar ke Bank Mutiara dalam Rapat Umum Pemegang Saham
Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar di Jakarta.
"Salah satu keputusan penting dalam RUPS yakni persetujuan pemegang saham untuk memperkuat permodalan Bank Mutiara sebesar Rp300 miliar melalui mekanisme penerbitan saham baru," kata Direktur Utama Bank Mutiara Ahmad Fajar saat jumpa pers, Selasa.
Fajar menuturkan, meningkatnya permodalan Bank Mutiara dapat menopang kegiatan bisnis perseroan. Saat ini, pihaknya tengah fokus mempersiapkan rencana pengembangan bisnis ke segmen Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan consumer finance.
"Perseroan telah mempersiapkan berbagai infrastruktur pendukung untuk pengembangan bisnisnya ke consumer finance dan UMKM," ujar Ahmad.
Infrastruktur tersebut diantaranya seperti penerapan aplikasi system information technology yang modern, melakukan penyempurnaan organisasi dan penguatan kewenangan kantor cabang, penajaman manajemen risiko dan praktik GCG, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia.
"Penambahan modal dari J Trust dapat menopang rencana pengembangan bisnis Bank Mutiara ke segmen UMKM. Hal ini sebagai komitmen kami mendukung program financial inclusion yang dicanangkan pemerintah dalam mengembangkan potensi bisnis di sektor usaha mikro," kata Ahmad.
Ahmad menambahkan, pengembangan bisnis ke segmen consumer finance dan UMKM, merupakan upaya perseroan untuk meningkatkan kualitas portfolio kredit serta mendapatkan potensi bisnis yang menguntungkan.
Selain itu, potensi bisnis di segmen UMKM masih sangat besar di mana dari total 52 juta pelaku usaha UMKM di Indonesia sebanyak 80 persen belum tersentuh oleh layanan perbankan.
"Kami optimistis, dengan komitmen J Trust sebagai pemilik baru dapat mendukung pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan serta meningkatkan kinerja Bank Mutiara," ujar Ahmad.
Keputusan penting lainnya dalam RUPSLB tersebut, lanjut Ahmad, adalah ditetapkannya pengurus baru Bank Mutiara.
Adapun susunan direksi dan komisaris Bank Mutiara yang baru ditetapkan adalah Direktur Utama Mutiara Ahmada Fajar, dan empat direktur yakni Felix Istyono, Laksmi Mustikaningrat, Yoshio Hirako, dan Eihito Tamura.
Sementara bertindak sebagai Komisaris Utama Mutiara Nobiru Adachi dan Wakil Independen Mutiara Sigid Moerkardjono.(WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Salah satu keputusan penting dalam RUPS yakni persetujuan pemegang saham untuk memperkuat permodalan Bank Mutiara sebesar Rp300 miliar melalui mekanisme penerbitan saham baru," kata Direktur Utama Bank Mutiara Ahmad Fajar saat jumpa pers, Selasa.
Fajar menuturkan, meningkatnya permodalan Bank Mutiara dapat menopang kegiatan bisnis perseroan. Saat ini, pihaknya tengah fokus mempersiapkan rencana pengembangan bisnis ke segmen Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan consumer finance.
"Perseroan telah mempersiapkan berbagai infrastruktur pendukung untuk pengembangan bisnisnya ke consumer finance dan UMKM," ujar Ahmad.
Infrastruktur tersebut diantaranya seperti penerapan aplikasi system information technology yang modern, melakukan penyempurnaan organisasi dan penguatan kewenangan kantor cabang, penajaman manajemen risiko dan praktik GCG, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia.
"Penambahan modal dari J Trust dapat menopang rencana pengembangan bisnis Bank Mutiara ke segmen UMKM. Hal ini sebagai komitmen kami mendukung program financial inclusion yang dicanangkan pemerintah dalam mengembangkan potensi bisnis di sektor usaha mikro," kata Ahmad.
Ahmad menambahkan, pengembangan bisnis ke segmen consumer finance dan UMKM, merupakan upaya perseroan untuk meningkatkan kualitas portfolio kredit serta mendapatkan potensi bisnis yang menguntungkan.
Selain itu, potensi bisnis di segmen UMKM masih sangat besar di mana dari total 52 juta pelaku usaha UMKM di Indonesia sebanyak 80 persen belum tersentuh oleh layanan perbankan.
"Kami optimistis, dengan komitmen J Trust sebagai pemilik baru dapat mendukung pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan serta meningkatkan kinerja Bank Mutiara," ujar Ahmad.
Keputusan penting lainnya dalam RUPSLB tersebut, lanjut Ahmad, adalah ditetapkannya pengurus baru Bank Mutiara.
Adapun susunan direksi dan komisaris Bank Mutiara yang baru ditetapkan adalah Direktur Utama Mutiara Ahmada Fajar, dan empat direktur yakni Felix Istyono, Laksmi Mustikaningrat, Yoshio Hirako, dan Eihito Tamura.
Sementara bertindak sebagai Komisaris Utama Mutiara Nobiru Adachi dan Wakil Independen Mutiara Sigid Moerkardjono.(WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014