Denpasar (Antara Bali) - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr Ketut Suarjaya mengatakan, jumlah penderita HIV/AIDS di Pulau Dewata rata-rata 100 hingga 110 kasus baru per bulan.

"Rata-rata 100 penderita hingga 110 kasus baru per bulannya ditemukan," ujar Ketut Suarjaya, di Denpasar, Selasa.

Berdasarkan data komulatif yang tercatat di Dinkes Provinsi Bali hingga akhir November 2014 terdapat sebanyak 10.524 kasus HIV/AIDS.

Dari jumlah tersebut, lanjut dia, sebanyak 5.639 penderita HIV dan sisanya 4.885 kasus AIDS. "Ini baru kasus yang dilaporkan dan mungkin masih banyak di luar sana yang belum terungkap," katanya.

Jumlah penderita tersebut, lanjutnya, tercatat 568 penderita yang sudah meninggal yang secara komulatif sejak kasus HIV-AIDS itu muncul hingga saat ini.

"Penularan ini disebabkan karena hubungan seks bebas dan penggunaan jarum suntik yang tidak steril," ujarnya.

Penggunaan jarum suntik yang tidak steril tersebut, kata dia, biasanya digunakan oleh pengguna obat-obatan terlarang seperti narkoba.

Untuk itu, upaya pencegahan menurunkan kasus tersebut masyarakat diharapkan tidak melakukan hubungan seks bebas dengan orang yang beresiko dan tidak menggunakan jarum suntik yang tidak terjamin kesterilannya.

Selain itu, penularan penyakit juga dapat menyerang ibu hamil yang terinfeksi HIV/AIDS yang akan menjangkit janin saat menyusui nanti.

"Untuk ibu hamil juga diharapkan melakukan pemeriksaan agar anak yang dikandung tidak terinfeksi virus yang nantinya dapat menambah jumlah penderita," ujarnya.

Oleh sebab itu, pemerintah secara terus-menerus melakukan sosialisasi dilingkungan sekolah, universitas maupun masyarakat umum.

"Kegiatan sosialisasi tersebut diharapkan memberi pemahaman kepada masyarakat terkait penyebaran penyakit dan akibat yang nantinya didapat dari menderita HIV-AIDS," ujarnya. (WDY)

Pewarta: Oleh I Made Surya

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014