Jakarta (Antara Bali) - Presiden Joko Widodo mengatakan, "perjuangan untuk menegakkan hak perempuan termasuk kaum ibu guna mendapatkan hak yang selaras, serasi, dan seimbang di tengah masyarakat bukan hanya merupakan pekerjaan pemerintah, namun pekerjaan kita semua".
"Selamat memperingati Hari Ibu ke-86, semoga yang kita cita-citakan semua bisa tercapai," kata Presiden, saat memberikan sambutan dalam puncak acara Peringatan Hari Ibu yang digelar di Gelanggang Olahraga Ciracas, Jakarta Timur, Senin.
Menurut Presiden, saat ini masih terjadi ketimpangan yang besar, misalnya, antara apa yang dihadapi kaum ibu di Provinsi DKI Jakarta dengan kaum ibu di Provinsi Nusa Tenggara Timur, yang baru saja dikunjunginya beberapa hari yang lalu.
Untuk itu, Jokowi mengemukakan bahwa fakta di lapangan menunjukkan bahwa masih banyak pekerjaan besar yang harus dihadapi antara lain untuk meningkatkan taraf kesejahteraan kaum perempuan, termasuk ibu-ibu.
"Inilah pekerjaan kita semuanya, bukan hanya presiden, wakil presiden, dan para menteri," ucapnya sambil menambahkan, masih banyak hak yang harus diperjuangkan dan diperbaiki.
Presiden juga menginginkan agar berbagai pihak melihat nasib ibu-ibu di kampung dan pedesaan untuk melihat fakta bagaimana kondisi sebetulnya kondisi kaum ibu di daerah tersebut.
Menurut dia, hal itu perlu benar-benar diperhatikan agar jelas siapa yang perlu mendapatkan perhatian.
Jokowi juga mengajak tiga warga untuk berdialog. Seorang ibu, Sulasmi mengatakan bahwa dirinya bertekad untuk mendidik keenam anaknya menjadi anak yang saleh dan berbakti.
Ketika ditanyakan Presiden mengenai nasib anak-anaknya, Sulasmi mengatakan bahwa dua anaknya telah menjadi guru, tetapi masih ada dua anaknya yang juga masih belum lulus.
Seorang ibu lainnya mengutarakan harapannya agar para ibu bisa memberikan contoh dengan bekerja keras seperti yang dilakukan dirinya dengan menanam cabai, sehingga tidak perlu membeli cabai di pasar yang harganya bisa mencapai Rp100 ribu per kilogram.
Presiden Jokowi mendengar hal itu juga menyatakan persetujuannya terhadap hal-hal kecil, namun sangat bermanfaat yang dilakukan oleh kaum ibu.
"Saya juga ingin agar semua rumah tangga ada halaman kecil yang digunakan untuk menanam," ujarnya.
Presiden yang ditemani dengan Ibu Negara Iriana Joko Widodo juga memberikan grasi secara simbolik kepada aktivis Eva Bande, seorang ibu yang memperjuangkan hak-hak agraria para petani di Sulawesi Tengah.
Presiden dan Ibu Negara setelah memberikan kata sambutan juga meninjau layanan kesehatan yang juga memiliki manfaat besar untuk kaum ibu-ibu di sekitar lokasi acara. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Selamat memperingati Hari Ibu ke-86, semoga yang kita cita-citakan semua bisa tercapai," kata Presiden, saat memberikan sambutan dalam puncak acara Peringatan Hari Ibu yang digelar di Gelanggang Olahraga Ciracas, Jakarta Timur, Senin.
Menurut Presiden, saat ini masih terjadi ketimpangan yang besar, misalnya, antara apa yang dihadapi kaum ibu di Provinsi DKI Jakarta dengan kaum ibu di Provinsi Nusa Tenggara Timur, yang baru saja dikunjunginya beberapa hari yang lalu.
Untuk itu, Jokowi mengemukakan bahwa fakta di lapangan menunjukkan bahwa masih banyak pekerjaan besar yang harus dihadapi antara lain untuk meningkatkan taraf kesejahteraan kaum perempuan, termasuk ibu-ibu.
"Inilah pekerjaan kita semuanya, bukan hanya presiden, wakil presiden, dan para menteri," ucapnya sambil menambahkan, masih banyak hak yang harus diperjuangkan dan diperbaiki.
Presiden juga menginginkan agar berbagai pihak melihat nasib ibu-ibu di kampung dan pedesaan untuk melihat fakta bagaimana kondisi sebetulnya kondisi kaum ibu di daerah tersebut.
Menurut dia, hal itu perlu benar-benar diperhatikan agar jelas siapa yang perlu mendapatkan perhatian.
Jokowi juga mengajak tiga warga untuk berdialog. Seorang ibu, Sulasmi mengatakan bahwa dirinya bertekad untuk mendidik keenam anaknya menjadi anak yang saleh dan berbakti.
Ketika ditanyakan Presiden mengenai nasib anak-anaknya, Sulasmi mengatakan bahwa dua anaknya telah menjadi guru, tetapi masih ada dua anaknya yang juga masih belum lulus.
Seorang ibu lainnya mengutarakan harapannya agar para ibu bisa memberikan contoh dengan bekerja keras seperti yang dilakukan dirinya dengan menanam cabai, sehingga tidak perlu membeli cabai di pasar yang harganya bisa mencapai Rp100 ribu per kilogram.
Presiden Jokowi mendengar hal itu juga menyatakan persetujuannya terhadap hal-hal kecil, namun sangat bermanfaat yang dilakukan oleh kaum ibu.
"Saya juga ingin agar semua rumah tangga ada halaman kecil yang digunakan untuk menanam," ujarnya.
Presiden yang ditemani dengan Ibu Negara Iriana Joko Widodo juga memberikan grasi secara simbolik kepada aktivis Eva Bande, seorang ibu yang memperjuangkan hak-hak agraria para petani di Sulawesi Tengah.
Presiden dan Ibu Negara setelah memberikan kata sambutan juga meninjau layanan kesehatan yang juga memiliki manfaat besar untuk kaum ibu-ibu di sekitar lokasi acara. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014