Atambua (Antara Bali) - Pemerintah mulai 2015 akan membenahi fasilitas dan kualitas layanan di perbatasan termasuk imigrasi, bea cukai, pengamanan, dan karantina.
"Sekarang kita tinggal memperbaiki sisi-sisi pelayanan di perbatasan baik bea cukai, karantina kemudian kepolisian dan kesehatan," kata Presiden Joko Widodo usai meninjau kondisi fasilitas di perbatasan RI-Timor Leste di Atambua, Sabtu.
Kepala negara menambahkan, "semua harus terintegrasi dalam satu atap dan satu pintu namun yang paling penting masyarakat merasa terlayani dengan baik yang keluar maupun yang masuk ini yang akan kita lihat dan tahun depan akan kita ubah total."
Selain fasilitas di perbatasan dan juga layanan terkait lalu lintas masyarakat antara RI-Timor Leste, Presiden juga menegaskan rencana pemerintah untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat yang berada di perbatasan.
"Tadi kan lihat sendiri memang terutama di pinggir memang kurang terperhatikan dan ini yang akan kita mulai lakukan persiapan (proses pembenahan-red)," tegasnya.
Presiden Joko Widodo mengatakan anggaran untuk pengembangan daerah perbatasan sebetulnya besar namun karena terpecah untuk 27 kementerian sehingga kerap kali kurang fokus.
"Itu yang akan kita ubah, kita ingin fokus dan anggarannya juga difokuskan ke fisik dahulu, ketika rampung baru masuk ke sistem pelayanan," katanya.
Presiden bertolak dari Kupang menuju Atambua dengan menggunakan helikopter angkatan udara untuk meninjau langsung kondisi di kawasan itu. Ia dan rombongan kemudian kembali ke Kupang. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Sekarang kita tinggal memperbaiki sisi-sisi pelayanan di perbatasan baik bea cukai, karantina kemudian kepolisian dan kesehatan," kata Presiden Joko Widodo usai meninjau kondisi fasilitas di perbatasan RI-Timor Leste di Atambua, Sabtu.
Kepala negara menambahkan, "semua harus terintegrasi dalam satu atap dan satu pintu namun yang paling penting masyarakat merasa terlayani dengan baik yang keluar maupun yang masuk ini yang akan kita lihat dan tahun depan akan kita ubah total."
Selain fasilitas di perbatasan dan juga layanan terkait lalu lintas masyarakat antara RI-Timor Leste, Presiden juga menegaskan rencana pemerintah untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat yang berada di perbatasan.
"Tadi kan lihat sendiri memang terutama di pinggir memang kurang terperhatikan dan ini yang akan kita mulai lakukan persiapan (proses pembenahan-red)," tegasnya.
Presiden Joko Widodo mengatakan anggaran untuk pengembangan daerah perbatasan sebetulnya besar namun karena terpecah untuk 27 kementerian sehingga kerap kali kurang fokus.
"Itu yang akan kita ubah, kita ingin fokus dan anggarannya juga difokuskan ke fisik dahulu, ketika rampung baru masuk ke sistem pelayanan," katanya.
Presiden bertolak dari Kupang menuju Atambua dengan menggunakan helikopter angkatan udara untuk meninjau langsung kondisi di kawasan itu. Ia dan rombongan kemudian kembali ke Kupang. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014