Buleleng (Antara Bali) - Puluhan pedagang petasan menjelang pergantian tahun 2014 ke 2015 mulai menjamur di Jalan Diponogoro, Singaraja, Kabupaten Buleleng, Bali, Kamis.

Para pedagang tersebut menyajikan berbagai jenis petasan dari harga Rp5.000 hingga Rp200 ribu per buah.

Selain menawarkan petasan, para pedagang tersebut menawarkan berbagai jenis dan model terompet untuk menyambut pergantian tahun.

Eka, salah seorang pedagang petasan mengatakan bahwa mereka bisa berjualan musiman menjelang pergantian tahun.

"Saya sudah biasa berjualan sejak empat tahun yang lalu," ujarnya.

Menurut dia, dalam sehari mampu meraih pendapatan Rp200 ribu hingga Rp300 ribu per hari.

Lain halnya dengan Rohmat pedagang petasan yang memiliki lebih banyak petasan, terompet, dan berbagai pernak-pernik menyambut tahun baru mampu meraih Rp300 ribu hingga Rp500 ribu per hari.

"Menjelang pergantian tahun pasti akan lebih banyak berjualan," ujarnya.

Sejumlah pedagang petasan di ujung utara Pulau Dewata itu mengaku tidak takut dengan adanya sidak dari kepolisian karena sudah mendapat izin jual dari penyumpalai petasan setempat.

Sejak pertama kali berjualan sampai saat ini belum pernah ada sidak ataupun larangan dari pihak kepolisian atau pemeritah setempat.

Sementara itu, Made Widya salah seorang pembeli petasan mengaku tidak takut menyulut petasan berbagai jenis dari paling rendah hingga paling tinggi.

"Saya kan sudah mengikuti prosedur cara menyalakan petasan, jadi saya tidak takut. Lagian juga sampai saat ini tidak ada larangan," ujarnya.

Para pedagang petasan, terompet, dan sejumlah pernak-pernik lainnya untuk menyambut tahun baru tidak hanya terlihat di Jalan Diponogoro, tetapi hampir diseluruh ruas jalan di kabupaten paling utara Pulau Dewata itu. (WDY)

Pewarta: Oleh Wira Suryantala

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014