Buleleng (Antara Bali) - Umat Hindu di Kabupaten Buleleng, Bali, melakukan persembayangan bersama di sejumlah pura setempat untuk mengawali perayaan Hari Raya Galungan.

Hari Raya Galungan yang jatuh setiap enam bulan Bali atau 210 hari yaitu pada hari Rabu atau Budha Kliwon Dungulan (berdasarkan pinanggal Bali) sebagai hari kemenangan Dharma (kebenaran) melawan Adharma (kejahatan).

Setiap Galungan sejumlah umat Hindu mengawali persembayangan bersama keluarga kecilnya di masing-masing pura yang ada di rumahnya masing-masing. Dilanjutkan dengan melakukan persembayangan di pura keluarga atau berdasarkan ahli waris atau hubungan keluarga dekat.

Seusai melakukan persembayangan tersebut seluruh umat Hindu yang merayakan akan melakukan persembayangan di Pura Desa atau pura desa setempat.

Melihat perkembangan zaman dan membludaknya masyarakat yang melakukan persembayangan di setiap pura, maka persembayangan dilakukan secara bergelombang sehingga semuanya bisa diakomodir oleh aparat desa setempat.

Seperti halnya persembagan bersama yang dilakukan di Desa Bulian, Kabupaten Buleleng, yang merupakan salah satu desa tua di Pulau Dewata melakukan sistem persembahyang secara bergelombang untuk bisa mengakomodir semua masyarakat. "Umat Hindu yang datang ke Pura Dalem Desa Bulian dikumpulkan terlebih dahulu dan diladeni pemangku (pemuka agama Hindu)," ujar Pelaksana tugas Klian Desa Pakraman Bulian, Budakawina.

Menurut dia, karena semakin banyaknya masyarakat yang akan melakukan persembayangan maka akan dilayani hingga sore hari.

Hari Raya Galungan bermakna memperingati kemenangan Dharma atas Adharma sekaligus memberikan keheningan, kemakmuran, dan kesejahteraan yang dilimpahkan Ida Sanghyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa) kepada masyarakat.

Hari Kemenangan Dharma sekaligus kebangkitan, tangga menuju pemusatan pikiran dan kesucian diri agar umat manusia dalam menjalani kehidupan benar-benar suci dan bersih.

Selain itu Galungan juga merupakan momentum yang baik untuk mohon kepada Tuhan agar umat manusia dihindarkan dari bencana alam yang belakangan ini sering muncul di berbagai wilayah. (WDY)

Pewarta: Oleh Wira Suryantala

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014