Miami (Antara Bali/AFP) – Bumi masih akan mengalami tahun terpanas yang memecah rekor meskipun suhu rata-rata global bulan lalu turun, menjadi suhu terhangat ketujuh sejak 1880, kata ilmuwan pemerintah Amerika Serikat pada Senin.

Suhu rata-rata global di darat dan permukaan laut pada November 2014 sama dengan 2008, saat suhu terhangat ketujuh untuk November sejak rekornya dimulai, kata National Oceanic and Atmospheric Administration (Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional/ NOAA).

Namun, rata-rata gabungan untuk sepenjang tahun ini, mulai dari Januari hingga November, adalah “periode paling hangat dalam rekor, melebihi rekor sebelumnya yang dicapai pada 2010,” kata NOAA dalam laporan bulanannya.

Dari Januari hingga November, suhu rata-rata di seluruh daratan dan permukaan laut global 0,6 derajat Celcius di atas suhu rata-rata abad ke-20.

“Itu adalah periode Januari-November paling hangat dalam rekor 1880-2014, melebihi rekor sebelumnya yang dicapai pada 2010 sebesar 0,02 derajat Fahrenheit (0,01 derajat Celcius),” katanya.(WDY)

Pewarta:

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014