Denpasar, (Antara Bali) - Forum Bersama Kita Satu Bali (FBKSB) menyelenggaraan parade budaya untuk revitalisasi kawasan Teluk Benoa, Kabupaten Badung.

Kegiatan parade budaya yang dimulai dari Pantai Matahari Terbit Sanur, Minggu, selanjutnya melakukan pawai budaya dengan parade barong dan gender tradisional Pulau Dewata yang melewati Jalan Raya Puputan - Dewi Sartika - Teuku Umar - Imam Bonjol - Bypass Ngurah Rai dan berakhir di lapangan Lagon Nusa Dua.

Konvoi budaya itu diikuti 200 kendaraan yang dihadiri sekirar 2.000 warga dan lima unit kesenian Bali dari Badung dan Denpasar.

Selama perjalanan, aktivis lingkungan dan elemen masyarakat lainnya seperti dari pariwisata, seniman membagi-bagikan selebaran pamflet. Selebaran atau panflet itu di antaranya berisi tentang pentingnya revitalisasi Teluk Benoa untuk menyelamatkan lingkungan di kawasan Pulau Pudut dari ancaman abrasi dan menjaga hutan mangrove.

Kelompok kesenian yang tampil dalam aksi itu yakni Barong Bangkal dan Barong Macan. Barong Bangal dari Desa Carangsari dan Barong Macan dari Banjar Sengguan Singapadu, Kabupaten Gianyar. Untuk sekaha Gender tradisional Bali berasal dari Desa Panjer, Kota Denpasar.

Sesampainya di Nusa Dua, massa menggelar atraksi kesenian serta memberikan kesempatan masyarakat menyampaikan aspirasi dan pemikirannya, tentang pentingnya revitalisasi Teluk Benoa, sebagai solusi mengatasi kejenuhan pariwisata Bali.

"Lewat parade budaya ini, kami ingin juga memberikan ruang bagi seniman dalam mengekspresikan diri termasuk dukungan terhadap revitalisasi Teluk Benoa," kata Koordinator Lapangan Aksi Parade Budaya dan Tanam Mangrove untuk Revitalisasi Teluk Benoa, I Gusti Ngurah Agung Eka Darmadi.

Menurut dia, Bali yang dikenal kekayaan seni budaya, tetap harus dilestarikan demikian juga dengan potensi lingkungan yang dimiliki Pulau Pudut.

"Revitalisasi Teluk Benoa yang dilakukan nanti, kata dia, juga akan memberikan ruang bagi tumbuh berkembangnya potensi budaya masyarakat setempat," katanya.(I020)

Pewarta: Oleh I Komang Suparta

Editor : I Komang Suparta


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014