Denpasar (Antara Bali) - Kejaksaan Negeri Denpasar memperingati Hari Antikorupsi Se-dunia dengan membagikan stiker kepada sejumlah pengguna jalan di Jalan Sudirman, Kota Denpasar, Selasa.
"Pembagian stiker ini dilakukan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat agar mau melaporkan kepada aparat penegak hukum jika ditemukan adanya penyimpangan dan penyalahgunaan wewenang oleh pejabat publik," kata Kasi Intel Kejari Denpasar Syahrir Syagir.
Menurut dia, kesadaran masyarakat di Ibu Kota Provinsi Bali itu sangat kurang dalam melaporkan adanya penyelewengan kepada aparat penegak hukum.
Dengan demikian, pihaknya akan terus mendorong masyarakat untuk berpartisipasi dengan melaporkan jika ada penyimpangan agar bisa ditindaklajuti sesuai dengan aturan hukum yang berlaku.
Pihaknya juga mengingatkan kepada masyarakat jika ditemukan pejabat publik yang memiliki kekayaan lebih atau tidak sewajarnya bisa dilaporkan ke aparat hukum. "Bukannya kami menuduh orang sembarangan, tetapi ada ketidakwajaran di situ," ujarnya.
Dia juga memberikan jaminan transparan dalam mengungkap kasus mulai dari pemeriksaan hingga putusan sehingga tidak ada hal yang ditutupi.
Selain itu, Kepala Kajari Denpasar Jaya Kusuma melakukan pemusnahan sejumlah barang bukti sitaan selama November 2013-November 2014 untuk mengantisipasi adanya penyalahgunaan oleh pejebat setempat.
"Pemusnahan ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya penyelewengan oleh para staf kami," ujarnya.
Barang bukti sitaan dari 316 perkara itu terdiri dari Ganja 21.740,13 gram, Heisish 94,88 gram, Ectasy 144,35 gram, Kokain 22,63 gram, Sabu-sabu 14.583,82 gram, tablet tanpa izin edar 8.551 butir, spirit 475 botol, Wine 348 botol, mesin odong-odong 1 buah, pintu kayu 3 buah, kaca mata 32 buah, DVD/VCD bajakan 2.208 keping, dan speaker JBL 4 buah.
Barang bukti sitaan tersebut dimusnahkan dengan cara dibakar dan dihancurkan langsung dengan disaksikan oleh kepolisian, kejaksaan dan sejumlah pejabat terkait lainnya. (MFD)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Pembagian stiker ini dilakukan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat agar mau melaporkan kepada aparat penegak hukum jika ditemukan adanya penyimpangan dan penyalahgunaan wewenang oleh pejabat publik," kata Kasi Intel Kejari Denpasar Syahrir Syagir.
Menurut dia, kesadaran masyarakat di Ibu Kota Provinsi Bali itu sangat kurang dalam melaporkan adanya penyelewengan kepada aparat penegak hukum.
Dengan demikian, pihaknya akan terus mendorong masyarakat untuk berpartisipasi dengan melaporkan jika ada penyimpangan agar bisa ditindaklajuti sesuai dengan aturan hukum yang berlaku.
Pihaknya juga mengingatkan kepada masyarakat jika ditemukan pejabat publik yang memiliki kekayaan lebih atau tidak sewajarnya bisa dilaporkan ke aparat hukum. "Bukannya kami menuduh orang sembarangan, tetapi ada ketidakwajaran di situ," ujarnya.
Dia juga memberikan jaminan transparan dalam mengungkap kasus mulai dari pemeriksaan hingga putusan sehingga tidak ada hal yang ditutupi.
Selain itu, Kepala Kajari Denpasar Jaya Kusuma melakukan pemusnahan sejumlah barang bukti sitaan selama November 2013-November 2014 untuk mengantisipasi adanya penyalahgunaan oleh pejebat setempat.
"Pemusnahan ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya penyelewengan oleh para staf kami," ujarnya.
Barang bukti sitaan dari 316 perkara itu terdiri dari Ganja 21.740,13 gram, Heisish 94,88 gram, Ectasy 144,35 gram, Kokain 22,63 gram, Sabu-sabu 14.583,82 gram, tablet tanpa izin edar 8.551 butir, spirit 475 botol, Wine 348 botol, mesin odong-odong 1 buah, pintu kayu 3 buah, kaca mata 32 buah, DVD/VCD bajakan 2.208 keping, dan speaker JBL 4 buah.
Barang bukti sitaan tersebut dimusnahkan dengan cara dibakar dan dihancurkan langsung dengan disaksikan oleh kepolisian, kejaksaan dan sejumlah pejabat terkait lainnya. (MFD)
Editor : Mayolus Fajar Dwiyanto
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014