Denpasar (Antara Bali) - Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta mengharapkan semakin banyak terbentuk Kader Desa Peduli AIDS (KDPA) di daerah itu sehingga dapat bersinergi dengan pemerintah menyosialisasikan bahaya HIV/AIDS.

"Kami harapkan di seluruh Bali dapat terbentuk KDPA karena mereka itu memegang peranan penting dalam upaya pencegahan penularan HIV/AIDS," kata Sudikerta di sela-sela peringatan Hari AIDS Sedunia, di Denpasar, Selasa.

Menurut dia, saat ini mayoritas KDPA hanya tersebar di Kabupaten Badung. Padahal jumlah kasus HIV/AIDS di Pulau Dewata dari waktu ke waktu terus mengalami peningkatan.

Secara kumulatif, jumlah kasus HIV/AIDS di Bali dari 1987 hingga Oktober 2014 tercatat 10.371 kasus. "Jumlah tersebut baru yang terungkap, kami prediksi di Bali jumlah penderitanya mencapai 26 ribu orang," ucap Ketua Harian Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Bali itu.

Ia mengemukakan, saat ini Bali menduduki peringkat nomor lima jumlah kasus HIV/AIDS terbesar di Indonesia setelah Papua, Jawa Timur, DKI Jakarta, dan Jawa Barat. Sedangkan di Bali kasus tertinggi secara berturut-turut terdapat di Kota Denpasar, Kabupaten Buleleng, dan Badung.

Oleh karena itu, kata Sudikerta, diperlukan upaya kerja keras dari semua pihak dengan program yang kreatif dan inovatif, dari tindakan preventif hingga kuratifnya.

"Bagi yang sudah terkena tentu harus mendapat pengobatan pada tempat-tempat yang sudah disediakan secara intensif. Sedangkan upaya pencegahan dapat berupa seminar-seminar, penyuluhan, termasuk melalui media cetak dan elektronik serta hiburan tradisional sehingga mudah dipahami masyarakat," ujarnya.

Tidak kalah penting, lanjut dia, pembuatan badan atau lembaga yang bisa diajak bekerja sama oleh pemerintah baik itu yang terdapat di lingkungan masyarakat umum seperti KDPA hingga sekolah-sekolah melalui Kader Siswa Peduli AIDS dan Narkoba (KSPAN).

"Dengan demikian upaya pencegahan dapat berjalan simultan dan berkesinambungan sehingga akhirnya menjangkau penderita yang belum mendapatkan pengobatan," ucapnya.

Mantan Wakil Bupati Badung itu menambahkan bahwa menanggulangi HIV/AIDS tidak bisa hanya dengan membuat program, tetapi yang tidak kalah penting dengan menggugah semangat masyarakat agar terketuk hatinya untuk ikut berpartisipasi mencegah penyebarannya.

Pada peringatan Hari AIDS Sedunia yang dipusatkan di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Denpasar itu juga diisi dengan hiburan tari tradisional, musikalisasi puisi dan penyerahan hadiah kepada pemenang berbagai lomba kesehatan yang diikuti siswa sekolah di Bali dari jenjang TK hingga SMA.(MFD)

Pewarta: Oleh Ni Luh Rhismawati

Editor : Mayolus Fajar Dwiyanto


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014