Bojonegoro (Antara Bali) - Satuan Kerja Khusus (SKK) Migas menyebutkan produksi puncak minyak Blok Cepu Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, sebesar 165 ribu barel/hari yang diperkirakan mulai terealisasi Oktober 2015, hanya bisa bertahan paling lama 3 tahun.

"Tapi kalau ada temuan potensi sumber minyak baru kemungkinan produksi puncak minyak Blok Cepu sebesar 165 ribu barel per hari bisa berlangsung lebih dari 3 tahun," kata Kepala Percepatan Proyek Banyu Urip Blok Cepu dari SKK Migas Yulius Wiratno, di Bojonegoro, Jumat.

Ditemui saat kunjungan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla di Bojonegoro, ia menjelaskan mempertahankan produksi puncak minyak Blok Cepu yang akan dilakukan yaitu mengembangkan lapangan minyak Kedungkeris di Kecamatan Kalitidu.

Selain itu, juga mengembangkan lapangan minyak Alas Tuwo Barat di Kecamatan Ngasem dan Alas Tuwo Timur di Kecamatan Dander. "Potensi di lapangan minyak pengembangan itu semuanya minyak," tuturnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan saat ini produksi minyak Blok Cepu di daerah setempat sekitar 40 ribu barel per hari yang dihasilkan dari enam sumur minyak produksi.

Produksi minyak Blok Cepu itu, katanya, secara bertahap akan terus merangkak naik hingga sekitar 90 ribu barel per hari, pada Juni 2015 dan mencapai 165 ribu barel per hari, pada Oktober 2015.

"Kita mengkaji kemungkinan produksi puncak minyak Blok Cepu ditingkatkan menjadi 205 ribu barel per hari. Tapi karena biaya produksinya terlalu tinggi akhirnya dibatalkan," jelas dia.

Sesuai perhitungan yang dilakukan, katanya, produksi minyak Blok Cepu, setelah mengalami produksi puncak secara bertahap menurun sampai tahun 2035 dengan produksi sekitar 50 ribu barel per hari.
I
Mengenai produksi puncak minyak Blok Cepu 165 ribu barel per hari itu, lanjutnya, dihasilkan dengan memproduksikan 36 sumur minyak dan 13 sumur injeksi gas dan air.

Menjawab pertanyaan, ia menjelaskan biaya pembangunan fasilitas produksi minyak Blok Cepu, termasuk pengeboran sumur minyak sesuai "plant of development" (POD) mencapai 2,5 miliar dolar Amerika Serikat.

"Biaya tersebut yang sudah diserap sekitar 80 persen," tandasnya. (WDY)

Pewarta:

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014