Luksemburg (Antara Bali/AFP) – Negara-negara Eropa pada Selasa setuju untuk membuat roket generasi baru guna mempertahankan keunggulan mereka di pasar peluncuran satelit, kata para menterinya.

Para menteri Badan Antariksa Eropa (ESA) “mengambil keputusan besar – untuk mengembangkan peluncur baru, Ariane 6, yang akan menggantikan Ariane 5, dengan penerbangan perdana dijadwalkan pada 2020,” kata Menteri Riset Prancis Genevieve Fioraso dalam sebuah pernyataan, menggambarkan perjanjian tersebut sebagai peristiwa “bersejarah”.

Perjanjian pada Selasa dicapai setelah dilakukan upaya di belakang layar selama berbulan-bulan guna meredakan keretakan antara Prancis dan Jerman atas pengganti Ariane 5.

“Ini adalah hari yang sangat penting bagi badan antariksa ini setelah diskusi yang terkadang alot namun sangat adil dan terbuka,” kata Menteri Ekonomi dan Perdagangan Luksemburg Etienne Schneider.

“Dengan keputusan bersejarah ini, negara-negara anggota memberi respons yang kuat terhadap persaingan internasional pada sektor strategis bagi kedaulatan, industri dan lapangan kerja Eropa,” kata Fioraso.

Operasi awal untuk Ariane 6 diperkirakan akan memakan biaya sebesar 3,8 miliar euro (sekitar Rp57,7 triliun). (WDY)

Pewarta:

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014