Denpasar (Antara Bali) - Jenazah Warga Negara Malaysia, Abdul Munim bin Haji Wahid (47) yang ditemukan tewas tenggelam di perairan Tulamben, Kubu, Kabupaten Karangasem, Bali dilakukan pemeriksaan luar dan autopsi tim Forensik RSUP Sanglah.

"Dari hasil pemeriksaan dan autopsi ditemukan tanda-tanda mati tenggelam," kata Kepala Bagian SMF Kedokteran Forensik RSUP Sanglah, dr Ida Bagus Putu Alit, di Denpasar, Senin.

Selain itu, dari hasil pemeriksaan luar tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh jenazah.

"Pada hidung jenazah keluar busa halus yang merupakan tanda-tanda korban teggelam sehingga menyebabkan mati lemas," ujarnya.

Ia menuturkan bahwa jenazah yang merupakan warga asal Sabah, Malaysia itu langsung dilakukan pemeriksaan luar dan autopsi Minggu (30/11) malam Pikul 23.00 Wita di kamar jenazah RSUP Sanglah.

Kemudian, dari hasil autopsi pada paru-paru korban ditemukan mengalami sembab yang merupakan ciri seseorang mati tenggelam.

Terkait waktu kematian, lanjut dia, diperkirakan korban meninggal delapan hingga 12 jam sebelum dilakukan pemeriksaan.

"Diperkirakan meninggal akibat tenggelam. Namun untuk memastikan itu kami harus melakukan pemeriksaan laboratorium," ujarnya.

Pihaknya sudah mengambil sempel untuk memastikan kamatian korban apakah murni tenggelam atau disebabkan lain hal.

"Hasil pemeriksaan laboratorium diperkirakan keluar seminggu lag," katanya.

Saat ini jenazah korban masih dititipkan di Kamar Jenazah RSUP Sanglah dan masih menunggu kedatangan keluarga.

Sebelumnya, korban melakukan penyelaman bersama empat rekannya di bangkai kapal (ship wreck) USS Liberty Glo atau USAT Liberty di perairan Tulamben, Kubu, Minggu (30/11) lalu.

Korban ditemukan mengapung di laut sekitar 50 meter dari pantai setelah menyelam selama tiga menit. (WDY)

Pewarta: Oleh I Made Surya

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014