Beijing (Antara Bali) - Mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono akan
menerima penghargaan terkait kepemimpinannya usai menjadi pembicara pada
forum keenam ekonomi dunia di Chongqing, Tiongkok 3-7 Desember 2014.
Usai menyampaikan presentasinya, Yudhoyono akan menerima penghargaan "Benevolent Leadership", karena karakter kepemimpinannya yang dinilai berbeda dan mampu membawa Indonesia lebih maju serta berperan aktif dalam setiap forum kerja sama regional-internasional, demikian panitia "World China Economic Forum" kepada Antara di Beijing, Senin.
Ketua WCEF Tan Sri Dato Dr Michael Yeoh mengatakan kegiatan yang akan dihadiri 400 peserta dari 20 negara tersebut bertemakan "China`s New Global Role, Achieving Balanced Growth and Sharing Mutual Prosperity".
"Selain mantan pemimpin negara, hadir pula para pakar, pengamat ekonomi dari Tiongkok, Asia Tenggara dan sejumlah negara di kawasan lain, untuk membahas perkembangan serta tantangan ekonomi dunia saat ini dan nanti," ujarnya.
Forum kali ini didukung para pebisnis, akademisi, dan beberapa pemimpin, serta diaspora Tiongkok di Malaysia, Indonesia, Singapura, Thailand, Filipina, Myanmar, Inggris, Jerman, Switzerland dan Amerika Serikat, tambanhnya.
"Negara-negara di Asia Pasifik dan Tiongkok kini memiliki hubungan serta kerja sama yang sangat pesat, dan diharapkan akan semakin kuat, atas dasar saling menguntungkan dalam jangka panjang," kata Michael Yeoh.
Ia menekankan kegiatan tersebut merupakan forum untuk saling berbagi pengetahuan dan pengalaman guna memperkuat kerja sama ekonomi antara negara-negara di kawasan Asia Pasifik dan lainnya, dengan Tiongkok.
Selain Yudhoyono, mantan menteri pariwisata dan ekonomi kreatif Mari Elka Pangestu juga hadir sebagai salah satu pembicara dalam forum tersebut. Tampil pula mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Muhammad.
WCEF kali pertama diselenggarakan di Kuala Lumpur, Malaysia pada 2009. Forum tahunan itu, ditujukan untuk mempererat kerja sama ekonomi Tiongkok, dengan negara Asia Pasifik lain serta negara di kawasan lain.(WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
Usai menyampaikan presentasinya, Yudhoyono akan menerima penghargaan "Benevolent Leadership", karena karakter kepemimpinannya yang dinilai berbeda dan mampu membawa Indonesia lebih maju serta berperan aktif dalam setiap forum kerja sama regional-internasional, demikian panitia "World China Economic Forum" kepada Antara di Beijing, Senin.
Ketua WCEF Tan Sri Dato Dr Michael Yeoh mengatakan kegiatan yang akan dihadiri 400 peserta dari 20 negara tersebut bertemakan "China`s New Global Role, Achieving Balanced Growth and Sharing Mutual Prosperity".
"Selain mantan pemimpin negara, hadir pula para pakar, pengamat ekonomi dari Tiongkok, Asia Tenggara dan sejumlah negara di kawasan lain, untuk membahas perkembangan serta tantangan ekonomi dunia saat ini dan nanti," ujarnya.
Forum kali ini didukung para pebisnis, akademisi, dan beberapa pemimpin, serta diaspora Tiongkok di Malaysia, Indonesia, Singapura, Thailand, Filipina, Myanmar, Inggris, Jerman, Switzerland dan Amerika Serikat, tambanhnya.
"Negara-negara di Asia Pasifik dan Tiongkok kini memiliki hubungan serta kerja sama yang sangat pesat, dan diharapkan akan semakin kuat, atas dasar saling menguntungkan dalam jangka panjang," kata Michael Yeoh.
Ia menekankan kegiatan tersebut merupakan forum untuk saling berbagi pengetahuan dan pengalaman guna memperkuat kerja sama ekonomi antara negara-negara di kawasan Asia Pasifik dan lainnya, dengan Tiongkok.
Selain Yudhoyono, mantan menteri pariwisata dan ekonomi kreatif Mari Elka Pangestu juga hadir sebagai salah satu pembicara dalam forum tersebut. Tampil pula mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Muhammad.
WCEF kali pertama diselenggarakan di Kuala Lumpur, Malaysia pada 2009. Forum tahunan itu, ditujukan untuk mempererat kerja sama ekonomi Tiongkok, dengan negara Asia Pasifik lain serta negara di kawasan lain.(WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014