Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika menyumbangkan sebuah "celengan" kepada Komunitas Anak Alam dengan harapan dapat digunakan membantu operasional kelompok yang fokus menyasar siswa-siswa di pedalaman Pulau Dewata.

Kepala Biro Humas Provinsi Bali I Dewa Gede Mahendra Putra mewakili gubernur menyerahkan celengan yang berisi penuh uang tersebut kepada Ketua Komunitas Anak Alam Pande Putu Setiawan, di Denpasar, Kamis.

Celengan atau tempat menyimpan uang yang berbahan tanah liat tersebut, ujar Dewa, memang sengaja digunakan secara pribadi oleh gubernur untuk menyisihkan sebagian rezeki yang diterimanya yang kemudian disalurkan kepada mereka yang membutuhkan atau organisasi nirlaba yang bergerak di bidang sosial.

Setelah dipecahkan dan dihitung bersama, dana yang tersimpan dalam celengan tanah liat itu berjumlah Rp4.209.000. Menurut DewaMahendra, uang tersebut merupakan bantuan awal dan wujud perhatian Pastika terhadap keberadaan komunitas ini.

"Kami berterima kasih dan mengapresiasi gerakan sosial yang dilakukan para anak muda yang tergabung dalam kegiatan ini karena sangat banyak membantu program pemerintah, khususnya bidang pendidikan," ujarnya.

Ke depan, pihaknya akan membangun koordinasi yang lebih efektif dengan Komunitas Anak Alam dan organisasi sejenis guna mempercepat pelaksanaan program Bali Mandara.

Dalam kesempatan itu, Dewa Mahendra kembali menggugah kepedulian masyarakat yang punya kemampuan lebih dalam hal finansial untuk menyisihkan rezeki dan menyalurkan bagi mereka yang membutuhkan.

Sementara itu, Ketua Komunitas Anak Alam Pande Putu Setiawan menyampaikan terima kasih atas perhatian yang diberikan Gubernur Pastika. Selanjutnya dia akan menyalurkan sumbangan tersebut bagi anak-anak yang menjadi binaan komunitasnya.

Menurut dia, sumbangsih dari para donatur akan sangat bermanfaat bagi anak-anak pedalaman yang menjadi sasaran Komunitas Anak Alam.

"Misi utama dari komunitas kami ini adalah menekan angka anak putus sekolah, karena itu 80 persen program kami fokuskan pada bidang pendidikan," ujar Pande.

Komunitas Anak Alam merupakan perkumpulan anak muda yang tergerak untuk membuka akses pendidikan bagi anak-anak di wilayah pedalaman. Dibentuk tahun 2006, komunitas ini telah membina tidak kurang dari 3.000 anak yang tersebar di pelosok Bali.

Dengan semangat gotong royong, komunitas ini memfokuskan programnya pada sejumlah kegiatan seperti belajar mengajar, mengajak anak pelosok untuk turun ke kota hingga pemutaran film dokumenter.

Pande berharap sinyal positif dari Gubernur Pastika dalam mendukung keberadaan komunitasnya akan mempercepat penuntasan angka putus sekolah di Pulau Dewata.(MFD)

Pewarta: Oleh Ni Luh Rhismawati

Editor : Mayolus Fajar Dwiyanto


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014