Denpasar (Antara Bali) - Jenazah seorang kakek, I Komang Bukti (81) yang ditemukan membusuk di kebun sekitar Banjar Kertawarah, Desa Tiying Tali, Abang, Karangasem, Bali, diautopsi di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah.
"Dari hasil pemeriksaan jenazah kakek tersebut mengalami sketalisasi pada bagian kepala serta tubuh korban mengalami mumifikasi," kata Kepala Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Sanglah, dr Ida Bagus Putu Alit, saat dihubungi di Denpasar, Minggu.
Ia menuturkan bahwa mumifikasi pada tubuh jenazah dikarenakan cuaca di tempat penemuan jazad korban dalam suhu panas dan ada angin kencang.
Selain itu, dari hasil pemeriksaan pada tubuh jenazah ditemukan memar pada bagian wajah dan dada. "Luka memar tersebut diperkirakan akibat terjatuh," ujarnya.
Untuk waktu kematian korban, katanya, diperkirakan sekitar satu hingga tiga bulan, diperkuat dengan laporan yang diterima oleh pihak kepolisian.
"Informasi dari polisi juga mendapatkan laporan kehilangan sekitar sebulan yang lalu," ujarnya.
Untuk memastikan penyebab kematian korban, pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium. "Diperkirakan hasil autopsi baru bisa keluar satu hingga dua minggu ke depan," ujarnya.
Jenazah kakek tersebut sudah dibawa pulang oleh pihak keluarga setelah dilakukan pemeriksaan luar dan otopsi.
"Jenazah sudah diambil oleh pihak keluarga untuk disemayamkan di kampung halamannya," ujarnya.
Sebelumnya, kakek tersebut ditemukan tak bernyawa di kebun milik warga di Banjar Kertawarah, Desa Tiying Tali, Abang, Karangasem, Sabtu (22/11). (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Dari hasil pemeriksaan jenazah kakek tersebut mengalami sketalisasi pada bagian kepala serta tubuh korban mengalami mumifikasi," kata Kepala Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Sanglah, dr Ida Bagus Putu Alit, saat dihubungi di Denpasar, Minggu.
Ia menuturkan bahwa mumifikasi pada tubuh jenazah dikarenakan cuaca di tempat penemuan jazad korban dalam suhu panas dan ada angin kencang.
Selain itu, dari hasil pemeriksaan pada tubuh jenazah ditemukan memar pada bagian wajah dan dada. "Luka memar tersebut diperkirakan akibat terjatuh," ujarnya.
Untuk waktu kematian korban, katanya, diperkirakan sekitar satu hingga tiga bulan, diperkuat dengan laporan yang diterima oleh pihak kepolisian.
"Informasi dari polisi juga mendapatkan laporan kehilangan sekitar sebulan yang lalu," ujarnya.
Untuk memastikan penyebab kematian korban, pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium. "Diperkirakan hasil autopsi baru bisa keluar satu hingga dua minggu ke depan," ujarnya.
Jenazah kakek tersebut sudah dibawa pulang oleh pihak keluarga setelah dilakukan pemeriksaan luar dan otopsi.
"Jenazah sudah diambil oleh pihak keluarga untuk disemayamkan di kampung halamannya," ujarnya.
Sebelumnya, kakek tersebut ditemukan tak bernyawa di kebun milik warga di Banjar Kertawarah, Desa Tiying Tali, Abang, Karangasem, Sabtu (22/11). (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014