Mangupura (Antara Bali) - Wali Kota Bima, Nusa Tenggara Barat H Qurais H Abidin melakukan kunjungan sekaligus mempelajari kerukunan umat beragama di Kabupaten Badung, Bali, Rabu.

Dalam kunjungan kerjanya itu, Wali Kota Bima H Qurais H Abidin didampingi Ketua Forum Komunikasi Umat Beragama Bima Eka Iskandar diterima Bupati Badung, Anak Agung Gde Agung bersama Wakil Bupati Badung Made Sudiana.

Qurais H Abidin mengungkapkan tujuan kunjungannya bersama FKUB Bima di Kabupaten Badung karena mendapatkan informasi bahwa kerukunan antar umat beragama di kabupaten terkaya di Pulau Dewata itu sangat bagus.

"Kota Bima struktur masyarakatnya heterogen, ada yang memeluk agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu dan Budha. Kami ingin mendapatkan masukan dari Pemerintah Kabupaten Badung dalam upaya merangkul perbedaan keyakinan sehingga dapat terbina kerukunan antarumat beragama," ujarnya.

Sementara itu, Bupati Badung, Anak Agung Gde Agung mengatakan bahwa kerukunan antarumat beragama di Badung khususnya dan Bali umumnya merupakan harga mati yang harus terus dijaga.

"Kita ketahui Badung merupakan daerah pariwisata dan pariwisata itu sangat rentan dengan masalah keamanan. Jika kerukunan antar umat beragama tidak bisa dijaga maka dapat menimbulkan riak-riak yang berimbas dengan masalah keamanan dan ujungnya merembet pada sektor pariwisata yang artinya membalikkan periuk makan sendiri," ujarnya.

Menurut dia, pada saat terjadi Bom Bali I di Legian, banyak ada berita-berita yang menyesatkan dan mengadu domba antarumat beragama yang ingin memecah belah kerukunan umat beragama di Badung khususnya dan Bali pada umumnya.

"Saya katakan kepada tokoh agama bahwa tindakan bom itu bukan masalah agama tapi masalah teroris. Semua agama mengajarkan kebaikan kepada umatnya. Untuk itu saya selaku Ketua FKUB mengajak semua tokoh agama untuk mengambil tindakan nyata meredam gesekan antarumat beragama. Jika tidak diredam efeknya akan sulit ditanggulangi seperti masalah di Poso," ujarnya.

Gde Agung yang juga Tokoh Puri Mengwi itu mengatakan, selama ini Pemkab Badung senantiasa menjaga kerukunan antarumat beragama di antaranya melaksanakan buka puasa dengan bersama dan melakukan silaturahim saat Natal.

Selain itu, saat Nyepi jika berbarengan dengan hari besar agama lain, juga memberikan dispensasi umat lain untuk tetap melakukan ibadah di tempat ibadah yang terdekat dengan rumahnya. "Bahkan kami juga mengerahkan pecalang untuk ikut menjaga ibadah bukan untuk melarang beribadah," ujarnya. (WDY)

Pewarta: Oleh Wira Suryantala

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014