Denpasar (Antara Bali) - Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Denpasar melatih sejumlah kader muda yang merupakan pelajar di sekolah untuk ikut memberikan penyuluhan dalam menangkal bahaya narkoba di kalangan generasi muda.
"Mereka kami latih terkait bahaya narkoba dan setelah itu kami harapkan mereka bisa `menularkan` itu kepada teman-teman mereka di sekolah," kata Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat BNN Denpasar, Agung Putra Wijaya di Denpasar, Sabtu.
Menurut dia, setiap sekolah di Denpasar terutama sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA) dibina masing-masing dua orang kader muda yang diberikan pelatihan terkait bahaya barang haram itu.
BNN Denpasar menaruh perhatian kepada para pelajar karena kecenderungan saat ini para pecandu narkotika sudah menyasar golongan pelajar dan usia produktif.
Data mengenai pecandu narkoba di Pulau Dewata belum begitu jelas mengingat para pengguna yang masih sembunyi-sembunyi.
Namun Data dari BNP Bali berdasarkan penelitian Universitas Indonesia bersama BNN pada tahun 2011, angka pecandu narkoba di Pulau Dewata diperkirakan mencapai 1,8 persen dari total jumlah penduduk atau sekitar 50.553 orang.
Apalagi saat ini perkembangan narkoba cukup pesat baik dari sebaran maupun jenis narkotika baru yang ditemukan sehingga penemuan itu belum tercantum dalam aturan perundang-undangan terkait narkoba.
Jenis narkotika baru tersebut di antaranya "mushroom" atau narkotika jenis jamur dan katinon yang merupakan turunan dari ekstasi.
"Kami tetap melakukan pengawasan bersama dengan aparat kepolisian seperti penggunaan narkotika jenis baru `mushroom` yang kini sudah diatur sebagai narkotika golongan satu," katanya. (ADT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Mereka kami latih terkait bahaya narkoba dan setelah itu kami harapkan mereka bisa `menularkan` itu kepada teman-teman mereka di sekolah," kata Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat BNN Denpasar, Agung Putra Wijaya di Denpasar, Sabtu.
Menurut dia, setiap sekolah di Denpasar terutama sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA) dibina masing-masing dua orang kader muda yang diberikan pelatihan terkait bahaya barang haram itu.
BNN Denpasar menaruh perhatian kepada para pelajar karena kecenderungan saat ini para pecandu narkotika sudah menyasar golongan pelajar dan usia produktif.
Data mengenai pecandu narkoba di Pulau Dewata belum begitu jelas mengingat para pengguna yang masih sembunyi-sembunyi.
Namun Data dari BNP Bali berdasarkan penelitian Universitas Indonesia bersama BNN pada tahun 2011, angka pecandu narkoba di Pulau Dewata diperkirakan mencapai 1,8 persen dari total jumlah penduduk atau sekitar 50.553 orang.
Apalagi saat ini perkembangan narkoba cukup pesat baik dari sebaran maupun jenis narkotika baru yang ditemukan sehingga penemuan itu belum tercantum dalam aturan perundang-undangan terkait narkoba.
Jenis narkotika baru tersebut di antaranya "mushroom" atau narkotika jenis jamur dan katinon yang merupakan turunan dari ekstasi.
"Kami tetap melakukan pengawasan bersama dengan aparat kepolisian seperti penggunaan narkotika jenis baru `mushroom` yang kini sudah diatur sebagai narkotika golongan satu," katanya. (ADT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014