Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah Provinsi Bali mengalokasikan anggaran untuk sarana dan prasarana pendidikan pada APBD tahun 2015 sebesar Rp31 miliar.
"Saya alokasikan anggaran melalui dana hibah untuk peningkatan sarana dan prasarana mulai jenjang PAUD, SD, SMP, SMA, dan SMK," kata Gubernur Bali Made Mangku Pastika pada sidang paripurna DPRD Bali, di Denpasar, Jumat.
Ia mengatakan hal tersebut berdasarkan atas usulan dari satuan pendidikan seluruh kabupaten dan kota se-Bali.
"Jadi terkait pendidikan menjadi prioritas dalam program pengentasan masyarakat miskin, karena dengan program tersebut ke depan akan mampu membawa perubahan bangsa dan negara," katanya.
Terkait keberadaan para siswa, kata Gubernur Bali, yang tidak mampu secara ekonomi agar mereka mendapatkan kesempatan untuk dapat mengikuti pendidikan layak telah dialokasikan anggaran beasiswa miskin (BSM) Provinsi Bali pada semua jenjang pendidikan dari SD hingga perguruan tinggi sebesar Rp154 miliar lebih melalui dana bantuan sosial.
Terhadap harapan agar keberadaan Sekolah Bali Mandara dapat dikembangkan di kabupaten lain, kata Mangku Pastika, telah direncanakan untuk pembangunan Sekolah Bali Mandara di Kabupaten Bangli dan Kabupaten Karangasem.
"Saya sudah merencanakan di kabupaten di Bali. Untuk membangun sekolah Bali Mandara sedikitnya memerlukan lahan lima hektare. Disamping juga mencari guru yang berprestasi," ucapnya.
Anggota Komisi IV DPRD Bali Nyoman Parta mengatakan sudah saatnya membangun sekolah-sekolah unggulan di kabupaten, seperti Sekolah Bali Mandara.
"Saya mendukung pembangunan Sekolah Bali Mandara, seperti yang direncanakan di Kabupaten Bangli. Karena daerah itu lokasinya juga cocok. Dan akses dari sejumlah kabupaten antara lain Gianyar dan Klungkung cukup dekat," katanya.
Manurut politikus asal Gianyar ini, pihanya mendukung Pemerintah Provinsi Bali berencana membangun Sekolah Bali Mandara.
"Pembangunan sekolah unggulan di Bali dan mampu membantu siswa miskin yang berprestasi adalah salah satu program pengentasan masyarakat miskin," katanya.(MFD)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Saya alokasikan anggaran melalui dana hibah untuk peningkatan sarana dan prasarana mulai jenjang PAUD, SD, SMP, SMA, dan SMK," kata Gubernur Bali Made Mangku Pastika pada sidang paripurna DPRD Bali, di Denpasar, Jumat.
Ia mengatakan hal tersebut berdasarkan atas usulan dari satuan pendidikan seluruh kabupaten dan kota se-Bali.
"Jadi terkait pendidikan menjadi prioritas dalam program pengentasan masyarakat miskin, karena dengan program tersebut ke depan akan mampu membawa perubahan bangsa dan negara," katanya.
Terkait keberadaan para siswa, kata Gubernur Bali, yang tidak mampu secara ekonomi agar mereka mendapatkan kesempatan untuk dapat mengikuti pendidikan layak telah dialokasikan anggaran beasiswa miskin (BSM) Provinsi Bali pada semua jenjang pendidikan dari SD hingga perguruan tinggi sebesar Rp154 miliar lebih melalui dana bantuan sosial.
Terhadap harapan agar keberadaan Sekolah Bali Mandara dapat dikembangkan di kabupaten lain, kata Mangku Pastika, telah direncanakan untuk pembangunan Sekolah Bali Mandara di Kabupaten Bangli dan Kabupaten Karangasem.
"Saya sudah merencanakan di kabupaten di Bali. Untuk membangun sekolah Bali Mandara sedikitnya memerlukan lahan lima hektare. Disamping juga mencari guru yang berprestasi," ucapnya.
Anggota Komisi IV DPRD Bali Nyoman Parta mengatakan sudah saatnya membangun sekolah-sekolah unggulan di kabupaten, seperti Sekolah Bali Mandara.
"Saya mendukung pembangunan Sekolah Bali Mandara, seperti yang direncanakan di Kabupaten Bangli. Karena daerah itu lokasinya juga cocok. Dan akses dari sejumlah kabupaten antara lain Gianyar dan Klungkung cukup dekat," katanya.
Manurut politikus asal Gianyar ini, pihanya mendukung Pemerintah Provinsi Bali berencana membangun Sekolah Bali Mandara.
"Pembangunan sekolah unggulan di Bali dan mampu membantu siswa miskin yang berprestasi adalah salah satu program pengentasan masyarakat miskin," katanya.(MFD)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014