Tabanan (Antara Bali) - Guru besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Prof Subroto mengatakan, usaha mikro kecil menengah dan koperasi (UMKMK) di Indonesia menjadi salah satu bentuk peranserta masyarakat dalam bidang ekonomi kerakyatan yang ingin diwujudkan dalam pemerintahan baru.

Prof Subroto yang juga menjabat Ketua Dewan Pembina Sinergi Indonesia di Tabanan, Bali, Jumat mengatakan pengembangan UMKMK menjadi fokus perhatian dan dinilai sebagai salah satu strategi utama dalam menanggulangi kemiskinan secara berkelanjutan.

Hal itu sejalan dengan Visi dan misi Presiden Joko Widodo yakni memulainya dari bawah (rakyat) namun didukung dari atas untuk menopang ekonomi masyarakat agar bisa secara pelan-pelan merangkak naik dan berkembang.

Prof Subroto menyatakan hal itu dalam upaya mencari referensi sebagai bahan belajar tentang peran "Sistem integrator" (perekat multi-pihak) yang sudah terbukti mampu memutus mata rantai kemiskinan.

Untuk itu kalangan pemerhati penanggulangan kemiskinan akan berkunjung ke desa-desa di Kabupaten Buleleng, Gianyar, Tabanan dan Sanur, Kota Denpasar, Bali melalui penyelenggaraan Indonesia Poverty & Empowerment Conference (IPEC) 2014.

IPEC diselenggarakan oleh "Sinergi Indonesia", sebuah Yayasan yang aktivitasnya berupaya membangun sinergi multi pihak agar penanggulangan kemiskinan di Indonesia dilaksanakan secara multi dimensi dan berdampak berkelanjutan.

Prof Subroto menambahkan masyarakat Bali mewarisi kearifan lokal dalam menghadapi tantangan zaman serta memelihara nilai dan kebersamaan dalam masyarakat, termasuk dalam mencegah kemiskinan untuk tumbuh di suatu komunitas masyarakat. (ADT)

Pewarta: Oleh I Nyoman Suartana

Editor : I Nyoman Aditya T I


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014