Negara (Antara Bali) - Polisi dari Satuan Bimbingan Masyarakat (Bimas) Polres Jembrana, serta Polsek Mendoyo, Kamis, mendatangi sejumlah penyewaan biliar, untuk merazia murid yang bolos sekolah.
Di penyewaan biliar di Desa Pergung, polisi mendapati tiga murid salah satu SMA swasta sedang bermain biliar, dan mengakui kalau mereka membolos sekolah.
Penyewaan biliar tersebut berlokasi tidak jauh dari sekolah, namun karena jauh dari keramaian, mereka anggap sebagai tempat aman untuk membolos.
"Setelah kami lakukan pembinaan, tiga murid yang membolos tersebut kami serahkan ke sekolah," kata Kepala Satuan Bimbingan Masyarakat, Polres Jembrana, Ajun Komisaris, Nengah Budiarma.
Saat mendatangi penyewaan biliar di Desa Penyaringan, polisi juga mendapati satu orang murid yang nongkrong di lokasi tersebut.
Kepada polisi ia mengaku menunggu temannya dari SMA lain, untuk bersama-sama membolos dengan bermain biliar.
Polisi sempat dibuat heran, karena pelajar ini sudah memiliki tato di lengannya, yang jelas terlihat.
Usai operasi, Budiarma mengatakan, pihaknya hanya melakukan pembinaan terhadap murid yang membolos, termasuk berkoordinasi dengan sekolah untuk lebih ketat mengawasi peserta didiknya.
"Operasi seperti ini sering kami lakukan di setiap kecamatan. Selain penyewaan biliar, biasanya warung internet juga sering jadi lokasi membolos," ujarnya.
Ia mengungkapkan, beberapa waktu lalu saat melakukan razia di warung internet, pihaknya mendapati beberapa murid sedang main game saat jam sekolah.
Menurutnya, operasi atau razia ini dilakukan sebagai bagian dari program polisi masuk sekolah, untuk mengantisipasi kenakalan remaja.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
Di penyewaan biliar di Desa Pergung, polisi mendapati tiga murid salah satu SMA swasta sedang bermain biliar, dan mengakui kalau mereka membolos sekolah.
Penyewaan biliar tersebut berlokasi tidak jauh dari sekolah, namun karena jauh dari keramaian, mereka anggap sebagai tempat aman untuk membolos.
"Setelah kami lakukan pembinaan, tiga murid yang membolos tersebut kami serahkan ke sekolah," kata Kepala Satuan Bimbingan Masyarakat, Polres Jembrana, Ajun Komisaris, Nengah Budiarma.
Saat mendatangi penyewaan biliar di Desa Penyaringan, polisi juga mendapati satu orang murid yang nongkrong di lokasi tersebut.
Kepada polisi ia mengaku menunggu temannya dari SMA lain, untuk bersama-sama membolos dengan bermain biliar.
Polisi sempat dibuat heran, karena pelajar ini sudah memiliki tato di lengannya, yang jelas terlihat.
Usai operasi, Budiarma mengatakan, pihaknya hanya melakukan pembinaan terhadap murid yang membolos, termasuk berkoordinasi dengan sekolah untuk lebih ketat mengawasi peserta didiknya.
"Operasi seperti ini sering kami lakukan di setiap kecamatan. Selain penyewaan biliar, biasanya warung internet juga sering jadi lokasi membolos," ujarnya.
Ia mengungkapkan, beberapa waktu lalu saat melakukan razia di warung internet, pihaknya mendapati beberapa murid sedang main game saat jam sekolah.
Menurutnya, operasi atau razia ini dilakukan sebagai bagian dari program polisi masuk sekolah, untuk mengantisipasi kenakalan remaja.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014