Denpasar (Antara Bali) - Perum Bulog Divisi Regional Bali melakukan operasi pasar di beberapa daerah, seperti Tabanan dan Gianyar sebagai upaya mengantisipasi naiknya harga keperluan bahan pokok berupa beras, gula pasir dan telur ayam.

"Kami menyiapkan beras kelas medium, gula pasir produksi dalam negeri jumlah yang memadai dalam upaya menstabilkan harga di pasaran," kata Kepala Bulog Devisi Regional Bali Wayan Budita di Denpasar, Rabu.

Kegiatan dalam upaya menekan angka inflasi di daerah kunjungan turis ini, sebab beras maupun keperluan masyarakat sehari-hari sensitif terhadap kenaikan harga, apalagi dengan adanya rencana kenaikan BBM oleh pemerintah.

Untuk mengurangi angka inflasi, maka Bulog Bali turun dalam operasi pasar tersebut bekerja sama dengan pemerintah kabupaten setempat, sebagai mengantisipasi, melonjaknya harga beras maupun keperluan masyarakat sehari-hari lainnya.

Produksi gabah atau beras dari petani di Bali dikhawatirkan akan berkurang dalam musim tanam tahun 2014 akibat iklim yang kurang menguntungkan, yakni kemarau panjang sehingga ada sejumlah petani tidak bisa turun tanam akibat tidak ada air irigasi.

Sesuai pantauan Antara, petani di sejumlah daerah masih ada panen, namun jumlahnya relatif sedikit, karena sebagian besar luasan lahan pertanian dialihkan dengan penanaman palawija yang tidak memerlukan banyak air.

Untuk mengantisipasi kondisi persediaan pangan di daerah ini, dan harga beras agar terjangkau masyarakat, maka Bulog melakukan operasi pasar dan berdagang komoditas yang dikelolanya di muka kantornya di kawasan Renon Denpasar.

Wayan Budita mengatakan, pihaknya dalam kurun waktu 2014 hingga bulan Oktober, baru bisa membeli sebanyak 2.554 ton beras produksi petani Bali, jumlah tersebut jauh dari sasaran yang ditetapkan sebanyak 5.000 ton dalam tahun ini.

Menurut dia, kecilnya jumlah pengadaan pangan dari petani setempat tidak perlu khawatir karena Bulog Bali menerima beras kiriman dari Jawa Timur dan Nusa Tenggara Barat (NTB), sehingga memiliki 9.000 ton persediaan pangan nasional sesuai catatan akhir Oktober 2014.

Jumlah beras itu bisa mencukupi untuk empat bulan ke depan dalam memenuhi permintaan masyarakat terutama terhadap pemenuhan program beras miskin (raskin) keperluan TNI, dan persiapan menghadapi bencana alam di daerah ini, kata dia. (WDY)

Pewarta: Oleh I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014