Denpasar (Antara Bali) - Penyakit pneumonia pada anak dapat dicegah secara dini dengan membiasakan perilaku orang tua untuk melalukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di lingkungan masing-masing.
"Perilaku hidup bersih dan sehat pada orang tua sangat berpengaruh pada kesehatan anak," kata Sekretaris Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Pingkungan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dr Sigit Priohutomo, MPH di Denpasar, Minggu.
Ia menjelaskan bahwa perilaku hidup bersih dan sehat itu juga dapat mencegah penyebabkan kematian anak akibat pneumonia itu.
"Untuk pencegahan awal dapat menjaga kebersihan lingkungan di sekitar dengan mencuci tangan sebelum melakukan aktivitas yang berhubungan dengan balita," ujarnya.
Pihaknya mengakui penyakit pneumonia menjadi salah satu penyebab kematian anak dibawah lima tahun yang mana di Indonesia sendiri setiap 1,7 menit muncul anak yang menderita pneumonia dan setiap 2,7 menit balita meninggal akibat penyakit tersebut.
Selain itu, penyakit pneumonia juga sering disebabkan karena faktor gizi yang belum sempurna, kurangnya pemberian ASI kepada balita, tidak diberikan imunisasi, polusi udara dan berat badan lahir rendah (BBLR).
Kemudian, polusi udara yang paling berbahaya bagi anak seperti terpapar asap rokok sehingga diharapkan kesadaran orang tua yang memiliki anak di bawah lima tahun atau balita agar tidak merokok di dekat anak.
"Apabila anak terlalu sering menghirup asap tersebut sangat besar potensinya menderita penyakit tersebut," ujar Sigit.
Sementara itu, untuk menghindari bayi lahir dengan BBLR, lanjur dia, saat ibu hamil harus menjaga pola makan dan mengkonsumsi makan yang bergizi.
Kemudian saat setelah melahirkan memberikan ASI eksklusif hingga anak berusia dua tahun dan memberikan imunisasi yang sudah dijadwalkan oleh tenaga medis.
"Pemberian imunisasi itu bisa meminimalisir anak terserang pneumonia," katanya.
Pihaknya menyarankan bahwa apabila anak mengalami batuk serta nafas tersengal - sengal agar segera dibawa ke Puskesmas atau tenaga kesehatan untuk diberikan penanganan lebih lanjut.
"Gejala-gejala tersebut merupakan gejala awal anak menderita pneumonia," ujar Sigit.(MFD)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Perilaku hidup bersih dan sehat pada orang tua sangat berpengaruh pada kesehatan anak," kata Sekretaris Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Pingkungan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dr Sigit Priohutomo, MPH di Denpasar, Minggu.
Ia menjelaskan bahwa perilaku hidup bersih dan sehat itu juga dapat mencegah penyebabkan kematian anak akibat pneumonia itu.
"Untuk pencegahan awal dapat menjaga kebersihan lingkungan di sekitar dengan mencuci tangan sebelum melakukan aktivitas yang berhubungan dengan balita," ujarnya.
Pihaknya mengakui penyakit pneumonia menjadi salah satu penyebab kematian anak dibawah lima tahun yang mana di Indonesia sendiri setiap 1,7 menit muncul anak yang menderita pneumonia dan setiap 2,7 menit balita meninggal akibat penyakit tersebut.
Selain itu, penyakit pneumonia juga sering disebabkan karena faktor gizi yang belum sempurna, kurangnya pemberian ASI kepada balita, tidak diberikan imunisasi, polusi udara dan berat badan lahir rendah (BBLR).
Kemudian, polusi udara yang paling berbahaya bagi anak seperti terpapar asap rokok sehingga diharapkan kesadaran orang tua yang memiliki anak di bawah lima tahun atau balita agar tidak merokok di dekat anak.
"Apabila anak terlalu sering menghirup asap tersebut sangat besar potensinya menderita penyakit tersebut," ujar Sigit.
Sementara itu, untuk menghindari bayi lahir dengan BBLR, lanjur dia, saat ibu hamil harus menjaga pola makan dan mengkonsumsi makan yang bergizi.
Kemudian saat setelah melahirkan memberikan ASI eksklusif hingga anak berusia dua tahun dan memberikan imunisasi yang sudah dijadwalkan oleh tenaga medis.
"Pemberian imunisasi itu bisa meminimalisir anak terserang pneumonia," katanya.
Pihaknya menyarankan bahwa apabila anak mengalami batuk serta nafas tersengal - sengal agar segera dibawa ke Puskesmas atau tenaga kesehatan untuk diberikan penanganan lebih lanjut.
"Gejala-gejala tersebut merupakan gejala awal anak menderita pneumonia," ujar Sigit.(MFD)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014