Semarapura (Antara Bali) - Jajaran Polres Klungkung, Bali mendalami musibah terbakarnya JJ Fast Boat di perairan Jungutbatu, Lembongan, Kecamatan Nusa Penida, sebuah pulau yang terpisah dengan daratan Bali yang mengakibatkan empat dari 16 penumpang mengalami luka bakar serius.

"Perkembangan terbaru terungkap kalau kapal yang mengaangkut 16 penumpang, sembilan di antaranya wisatawan mancanegara itu sempat mengalami gangguang mesin," kata Kapolres Klungkung AKBP Ni Wayan Sri Yudatni Wirawati, Sabtu.

Ia mengatakan, dari hasil pemeriksaan terhadap Kapten Kapal Wayan Puji kalau kapal sempat mengalami gangguang mesin ketika sedang berlayar.

Kemudian ABK sempat melakukan perbaikan mesin, sempat hidup kemudian masin mati lagi. Lalu keluar percikan api dari aki yang kemudian menyambar tangki bahan bakar.

Akibatnya api membesar dan boat cepat tersebut pun terbakar sekitar satu kilometer dari Pantai Jungutbatu, Lembongan.

Sementara itu dimana posis kapal tersebut sekarang ini Kapolres sendiri mengaku belum tahu. Yang jelas Jumat sore (7/11) boat naas tersebut masih terpantau di selatan Pantai Goa Lawah. Saat itu api sudah mengecil namun kepulan asap masih ada.

Sekarang tidak terpantau lagi, ujar Kapolres wanita yang rajin berkebun tersebut.

Hanya saja pihaknya tidak berani berspekulasi apakah boat tersebut tenggelam karena terbakar atau hanyut. Yang jelas sampai saat ini bangkai boat tersebut tidak terpantau lagi.

Pihaknya mengakui tidak mungkin mengejar boat tersebut karena pihak Polres sendiri tidak punyai kapal untuk mengejarnya.

Polisi mengakui sudah memeriksa dua orang atas kasus ini. Yakni Kapten Kapal Wayan Puji dan seorang saksi mata.

Bagimana dengan pemilik kapal? Kapolres mengakui kalau pemilik kapal IB Putu Pramarta asal Sanur masih dalam kondisi shok sehingga belum bersedia diperiksa.

Dia minta waktu untuk memenangkan diri dulu, bebernya. Sementara itu Kapolres Sabtu pagi kembali menerjunkan Kasat Pol Air Polres Klungkung AKP Putu Ardana serta

beberapa penyidik untuk menyebrang ke Lembongan.

Mereka akan melakukan penyelidikan atas kasus ini. Kapolres mengaku akan menyecek kelayakan kapal. Apakah kondis kapal saat melakukan pelayaran dalam kondisi layak. Selaia itu Kapolres juga mengaku akan mengecek serta memeriksa legalitas perusahan yang mengoprasikan kapal tersebut.

"Kita akan cek semua kelayakan kapal dan legalitas perusahan, termasuk juga Kapten dan ABK punya sertifikat apa tidak," ujarnya.

Akibat musibah tersebut empat dari 16 penumpang yang kebanyakan wisatawan mancanegara mengalami luka serius.

Keempat penumpang yang mengalami luka bakar itu terdiri atas Gabrielle Samsan, Oliver Robitaille dan Bonnacorsi Sara, serta satu orang WNI atas nama Komang Indah.

Pewarta: Oleh Putu Arthayasa

Editor : Mayolus Fajar Dwiyanto


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014