Negara (Antara Bali) - Pasar baru di Kota Negara, Kabupaten Jembrana, yang diberi nama Peken Ijogading, sepi pembeli meskipun sudah sekitar tiga bulan dibuka.

Pantauan di pasar yang hanya berjarak sekitar 20 meter dari Pasar Umum Negara tersebut, selain pembeli yang sepi, banyak kios yang tutup meskipun saat pembukaan beberapa bulan lalu, dikatakan ratusan pedagang siap menempati pasar ini.

Beberapa pedagang yang ditemui, Jumat, tidak bersedia memberikan banyak komentar termasuk menyebutkan namanya, hanya mereka mengaku, karena sepi pembeli, pedagang memilih untuk menutup kiosnya.

"Pedagang yang berjualan disini rata-rata pindahan dari Pasar Umum Negara, yang sebelumnya berjualan di gang-gang dalam pasar tersebut. Karena sepi pembeli, banyak yang kembali ke lokasi lama," kata salah seorang pedagang.

Jika di lantai satu masih ada segelintir pedagang yang berjualan, di lantai tiga Peken Ijogading sama sekali tidak ada pedagang, sehingga beberapa tempat berjualan yang disiapkan tampak diselimuti debu.

Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Perindustrian, Perdagangan Dan Koperasi Jembrana, Komang Susila saat dikonfirmasi, mengatakan, pedagang di lantai bawah pasar tersebut sepi karena sedang bulan purnama, sehingga rata-rata libur untuk bersembahyang.

"Mereka rata-rata berjualan canangsari atau sarana persembahyangan Umat Hindu. Karena sekarang sedang purnama, banyak yang libur," katanya.

Ia mengaku, mengetahui mereka libur, karena menyampaikan izin kepada petugas yang ia tempatkan di pasar tersebut.

Menurutnya, untuk memastikan pedagang yang terdata berjualan di lokasi yang baru, pihaknya menempatkan petugas untuk mengawasi dan mengabsen mereka.

Namun ia juga mengakui, dibutuhkan strategi untuk membuat pasar tersebut ramai oleh pembeli, sehingga pedagang tidak tertarik untuk kembali ke lokasi lama.

"Kami terus melakukan evaluasi, termasuk menyusun strategi-strategi agar pasar itu ramai. Karena masih uji coba sampai akhir tahun ini, pedagang belum kami pungut retribusi," ujarnya.

Untuk lantai teratas pasar tersebut yang masih kosong dari pedagang, ia mengatakan, segera akan diisi dengan pedagang makanan.

Ia juga belum tahu, selepas uji coba apakah pasar tersebut akan diserahkan kepada Perusahaan Daerah (Perusda) seperti pasar-pasar lainnya, atau akan dikelola pihak lain.

"Pada saat yang bersamaan, kami sedang melakukan evaluasi pengelolaan pasar oleh Perusda. Bisa saja, seluruh pasar di Kabupaten Jembrana, bukan perusahaan itu lagi yang mengelola," katanya.

Direktur Perusahaan Daerah Jembrana, I Wayan Wasa saat dikonfirmasi membenarkan, Peken Ijogading masih ditangani langsung oleh Pemkab.

"Untuk retribusi parkir memang kami yang memungut, tapi yang lainnya masih ditangani Pemkab. Kami juga belum tahu status pasar tersebut ke depannya," katanya.

Ia juga sependapat, diperlukan strategi dan terobosan khusus, agar pembeli ramai untuk menghindari pedagang kembali berjualan di gang Pasar Umum Negara.(GBI)

Pewarta: Oleh Gembong Ismadi

Editor : Gembong Ismadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014