Denpasar (Antara Bali) - Pengurus Daerah Perhimpunan Indonesia-Tionghoa (INTI) bekerja sama dengan DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Bali menyerahkan kursi roda sebanyak 100 unit kepada penyandang cacat di Pulau Dewata.

"Kegiatan ini kami rangkaikan HUT Sumpah Pemuda 2014. Karena masyarakat di Bali masih banyak penyandang cacat yang belum tersentuh dengan fasilitas, seperti kursi roda," kata Ketua Pembina PD INTI Bali Dr Frans Bambang Siswanto di Jimbaran, Kabupaten Badung, Bali, Selasa.

Ia mengatakan INTI adalah organisasi sosial karena itu fokus kegiatannya adalah kepada kepentingan masyarakat. Salah satu program yang diselenggarakan tahun ini adalah membagikan kursi roda kepada penyandang cacat di Bali.

"Pembagian kursi roda yang dimodifikasi agar penyadang cacat bisa langsung mandi di kursi tersebut. Kursi tersebut sandaran tempat duduknya terbuat dari plastik, sehingga disiram air pun mudah kering," kata Frans Siswanto didampingi Ketua INTI Sudiarta Indrajaya dan Sekretaris DPD KNPI Bali AA Eka Kusumawati.

Menurut dia, kegiatan ini sebagai wujud sumbangsih dan kepedulian terhadap penyandang cacat di Bali dan diharapkan menjadi motivasi kepada dermawan atau pengusaha swasta untuk berbuat dan membantu kepada penyandang cacat yang meminta uluran bantuan.

"Saya berharap pengusaha swasta juga turut serta memberi uluran tangan kepada penyandang cacat tersebut. Membantu sesama adalah perbuatan yang sangat mulia di hadapan Tuhan, karena itu mari berbuat terbaik kepada saudara-saudara kita yang hidupnya mengalami kekurangan," ucapnya.

Frans Siswanto lebih lanjut mengatakan pihaknya secara bertahap memberikan sumbangan kursi roda kepada penyandang cacat di Pulau Dewata. Pada bulan lalu INTI Bali sudah menyerahkan kursi roda di Kabupaten Bangli.

"Kali ini kami lebih banyak menyerahkan kursi roda kepada penyandang cacat di Kabupaten Badung. Dan melalui pengurus KNPI juga akan diteruskan sumbangan ini kepada penyandang cacat di seluruh Bali," katanya.

Sementara Sekretaris KNPI Bali Anak Agung Eka Kusumawati mengatakan sebagai genenerasi muda pada peringatan Sumpah Pemuda ini mempunyai kewajiban memberi semangat kepada generasi muda penyandang cacat.

"Memang secara fisik mempunyai keterbatasan, tetapi melalui semangat berpikir dan berinovasi tidak kalah dengan warga normal. Hal itu sudah banyak penyandang cacat mampu meraih prestasi di berbagai bidang, seperti inovasi dalam kerajinan kreatif, olahraga dan lainnya," katanya.

Oleh karena itu, kata dia, mereka penyandang cacat adalah aset bangsa yang wajib mendapat perhatian, sehingga segala ide atau gagasannya untuk memajukan negara patut diberi apresiasi.

"Kami salut dengan kemampuan mereka, walau secara fisik mengalami kekurangan. Tapi terkait prestasi mereka mampu sejajar dengan warga normal," ucapnya.

Pada acara tersebut para penyandang cacat diajak merayakan Sumpah Pemuda dan HUT ke-69 Frans Bambang Siswanto. Sosok Frans Siswanto yang sukses dalam perusahaan, namun semangat dalam kegiatan kepemudaan tidak pernah luntur.

Frans Siswanto sejak remaja sudah mempunyai talenta dalam bisnis, sehingga setelah tamat kuliah meniti karier dalam berbagai usaha. Namun mereka selalu membantu warga yang kurang mampu, termasuk pada krisis tahun 1998, dari hasil usahanya menyumbangkan ribuan bungkus sembilan kebutuhan pokok (sembako) kepada masyarakat di Pulau Dewata. (WDY)

Pewarta: Oleh I Komang Suparta

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014