Jakarta (Antara Bali) - Galeri Nasional Indonesia, mengelar pameran karya seni keliling di tingkat internasional sebagai tolak ukur seniman nasional untuk lebih meningkatkan kualitas karyanya.

"Dalam waktu dekat ini, kami akan mengikuti pameran seni rupa di Kamboja dan Australia," kata Kepala Galeri Nasional Indonesia, Tubagus Andre Sukmana di Jakarta, Kamis.

Ia menjelaskan, kegiatan pameran seni keliling internasional ini penting dalam memperkenalkan lebih dekat tentang eksistensi lembaga dan koleksi seni rupa Indonesia kepada masyarakat internasional.

"Pada tahun lalu, kita telah mengikuti pameran seni rupa di Kuala Lumpur, Bangkok, Hanoi, Aljazair, Washington DC, Amerika Serikat, dan pengunjung di pameran internasional itu sangat tertarik dengan karya-karya seni yang dipamerkan," ujarnya.

Selain pameran internasional, kata dia, pihaknya juga melakukan pameran keliling tingkat nasional, pada tahun ini akan digelar di Kupang, Nusa Tenggara Timur, Serang dan Banten.

Pada tahun sebelumnya, Galeri Nasional Indonesia melakukan pameran keliling di Medan, Menado, Balikpapan, Ambon, Palembang, Mataram, Pontianak dan Riau.

Karya seni rupa yang dipamerkan di pameran keliling tersebut, merupakan koleksi yang dimiliki Galeri Nasional seperti  seni rupa, lukisan, sketsa, grafis, patung, kriya, fotografi dan juga karya seni etnik yang memiliki estika tertentu seperti keramik, batik dan wayang.

"Pameran keliling ini memberikan kontribusi yang positif bagi perkembangan karya-karya seni seniman yang kembali mengalami peningkatan yang cukup pesat," ujarnya.

Menurut dia, pada 1995 hingga 2011, seniman seni rupa Indonesia sempat vakum dan mudah-mudahan dengan adanya berbagai kegiatan pameran ini tiga tahun yang lalu dapat mengaktualkan lagi karya-karya seni nasional.

"Kami bersama Dirjen Kebudayaan Kemendikbud terus berusaha agar karya seni rupa ini terus berkembang, baik perkembangan secara visualisasi seni dan pertumbuhan pematung-pematung muda yang berkualitas," ujarnya. (WDY)

Pewarta: Oleh Aprionis

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014