Denpasar (Antara Bali) - Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI pemilihan Bali Dr Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna segera membentuk asosiasi penyelenggara Tirta Yatra Hindu Indonesia.
"Pembentukan asosiasi perjalanan suci itu terinspirasi dari pengelolaan haji di Indonesia yang memiliki sejumlah embarkasi," kata Arya Wedakarna melalui surat elektronik, Kamis.
Hal itu terungkap dalam rapat Komite III yang membidangi Pendidikan, Agama, Kebudayaan, Kesehatan, Pariwista, Kesejahteraan Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Ketenagakerjaan Pemuda dan Olahraga.
Dr Arya Wedakarna merupakan salah satu anggota Komite III DPR RI mewakili Bali dan Indonesia Tengah.
Dalam rapat pleno ke-III disepakati sejumlah masukan dan usulan selain pengesahan jadwal Sidang I DPD/MPR RI.
Adapun usulan dari Senator Bali yakni adanya sebuah upaya "international awarness" kepada setiap anggota DPD RI untuk bisa selalu menghubungkan perjuangan daerah dengan peran Indonesia di ASEAN Community 2015.
Usulan lainnya adalah agar DPD RI membuat sebuah acara bersama di level paripurna dengan mengundang sepuluh duta besar negara ASEAN dan berkoordinasi serta bersinergi terkait persiapan daerah menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015.
Dr Arya Wedakarna yang juga rektor Universitas Mahendradatta Bali juga mendukung rencana Pemerintahan Baru Jokowi-JK untuk menggabungkan Pendidikan Tinggi ke dalam Kementrian Riset dan Teknologi.
Untuk itu dalam setiap kunjungan kerja (Kunker) ke daerah, agar DPD RI dapat mengunjungi salah satu universitas dan perguruan tinggi swasta di setiap provinsi.
Dr. Wedakarna juga diminta untuk bersama sejumlah anggota DPD RI lainnya mengadakan kunjungan kerja di Sumatera Utara untuk meninnjau, pengawasan terkait embarkasi haji.
Terhadap hal ini, Dr. Wedakarna menyatakan akan belajar banyak dari pengelolaan Haji yang selama ini oleh umat Islam agar dapat mengambil contoh dalam menyusun pendirian asosiasi penyelenggara tirta yatra Hindu Indonesia.
"Saya akan mendirikan Asosiasi Penyelenggara Tirta Yatra Hindu Indonesia dalam waktu dekat. Walau tidak dikelola secara negara seperti haji, minimal penyelenggaraan Tirta Yatra untuk Umat Hindu dan Buddha ke India, Nepal dan juga daerah Hindu di Indonesia bisa dirapikan," katanya.
Hal itu penting karena di Indonesia ada sekitar 10 juta umat Hindu yang kini punya potensi untuk menjadi peserta perjalanan suci. Belum lagi, potensi tujuh juta wisatawan asing yang sebagian besar adalah wisatawan Siwa Budha.
"Saya akan pelajari dan diadopsi. Saya dengar di daerah transmigran Hindu di Indonesia, banyak Umat Hindu yang mampu secara ekonomi. Tanah juga luas, dan mereka perlu dibangkitkan untuk tirta yatra ke India," ujarnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Pembentukan asosiasi perjalanan suci itu terinspirasi dari pengelolaan haji di Indonesia yang memiliki sejumlah embarkasi," kata Arya Wedakarna melalui surat elektronik, Kamis.
Hal itu terungkap dalam rapat Komite III yang membidangi Pendidikan, Agama, Kebudayaan, Kesehatan, Pariwista, Kesejahteraan Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Ketenagakerjaan Pemuda dan Olahraga.
Dr Arya Wedakarna merupakan salah satu anggota Komite III DPR RI mewakili Bali dan Indonesia Tengah.
Dalam rapat pleno ke-III disepakati sejumlah masukan dan usulan selain pengesahan jadwal Sidang I DPD/MPR RI.
Adapun usulan dari Senator Bali yakni adanya sebuah upaya "international awarness" kepada setiap anggota DPD RI untuk bisa selalu menghubungkan perjuangan daerah dengan peran Indonesia di ASEAN Community 2015.
Usulan lainnya adalah agar DPD RI membuat sebuah acara bersama di level paripurna dengan mengundang sepuluh duta besar negara ASEAN dan berkoordinasi serta bersinergi terkait persiapan daerah menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015.
Dr Arya Wedakarna yang juga rektor Universitas Mahendradatta Bali juga mendukung rencana Pemerintahan Baru Jokowi-JK untuk menggabungkan Pendidikan Tinggi ke dalam Kementrian Riset dan Teknologi.
Untuk itu dalam setiap kunjungan kerja (Kunker) ke daerah, agar DPD RI dapat mengunjungi salah satu universitas dan perguruan tinggi swasta di setiap provinsi.
Dr. Wedakarna juga diminta untuk bersama sejumlah anggota DPD RI lainnya mengadakan kunjungan kerja di Sumatera Utara untuk meninnjau, pengawasan terkait embarkasi haji.
Terhadap hal ini, Dr. Wedakarna menyatakan akan belajar banyak dari pengelolaan Haji yang selama ini oleh umat Islam agar dapat mengambil contoh dalam menyusun pendirian asosiasi penyelenggara tirta yatra Hindu Indonesia.
"Saya akan mendirikan Asosiasi Penyelenggara Tirta Yatra Hindu Indonesia dalam waktu dekat. Walau tidak dikelola secara negara seperti haji, minimal penyelenggaraan Tirta Yatra untuk Umat Hindu dan Buddha ke India, Nepal dan juga daerah Hindu di Indonesia bisa dirapikan," katanya.
Hal itu penting karena di Indonesia ada sekitar 10 juta umat Hindu yang kini punya potensi untuk menjadi peserta perjalanan suci. Belum lagi, potensi tujuh juta wisatawan asing yang sebagian besar adalah wisatawan Siwa Budha.
"Saya akan pelajari dan diadopsi. Saya dengar di daerah transmigran Hindu di Indonesia, banyak Umat Hindu yang mampu secara ekonomi. Tanah juga luas, dan mereka perlu dibangkitkan untuk tirta yatra ke India," ujarnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014