Denpasar (Antara Bali) - Presiden Joko Widodo bertekad untuk mampu menjadikan Indonesia berswasembada beras dalam kurun waktu tiga hingga empat tahun mendatang guna memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri.
"Saya harapkan semua pihak dapat mendukung program swasembada tersebut. Para petani bekerja keras dalam mewujudkan ketahanan pangan," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam "teleconference" dengan Ketua Asosiasi Pupuk Organik Bali I Gede Sutapa, Senin.
Presiden berharap para petani seluruh Indonesia supaya giat bekerja untuk bisa memenuhi ketahanan pangan yang selama ini masih banyak impor.
"Selama ini masih banyak kebutuhan masyarakat yang diimpor, antara lain gula pasir, jagung, beras dan tepung terigu," katanya.
Oleh karena itu, kata Jokowi, semua masyarakat petani diharapkan ke depannya bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri tersebut.
"Saya berharap dalam kurun waktu tiga sampai empat tahun ke depan kebutuhan itu bisa dipenuhi di dalam negeri," ucapnya.
Sementara itu, Gede Sutapa berharap kepada presiden untuk memperhatikan kebutuhan para petani, antara lain ketersediaan pupuk dan bibit yang unggul.
"Kami sebagai kelompok petani mengharapkan Bapak Presiden Jokowi memperhatikan kebutuhan dalam mengelola lahan pertanian. Kami membutuhan ketersediaan bibit dalam upaya meningkatkan swasembada pangan," katanya.
Bali selama ini banyak memperoleh keuntungan dari pengembangan pertanian organik sebagai upaya mendukung "Bali Clean and Green" yang dicanangkan bertepatan dengan pembukaan Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang pengelolaan lingkungan hidup di Nusa Dua, 22 Februari 2010.
Untuk menjadikan Bali sebagai Pulau Bersih dan Hijau terus mendapat dukungan dari seluruh pemangku kepentingan dan komponen masyarakat.
Sektor pertanian misalnya sejak dini menekankan pengembangan pertanian organik dengan menghindari sedini mungkin penggunaan pupuk dan pestisida kimia.
Bali mengembangkan pertanian organik dengan sasaran mampu meningkatkan mutu lingkungan, termasuk air dan udara. Pengembangan pertanian organik juga mampu menghasilkan produk yang lebih sehat, aman dan lebih bergizi, serta mengurangi penggunaan energi yang berlebihan.
Hal lain yang tidak kalah penting meningkatkan kualitas kesehatan, kesejahteraan dan keharmonisan kehidupan, ujarnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Saya harapkan semua pihak dapat mendukung program swasembada tersebut. Para petani bekerja keras dalam mewujudkan ketahanan pangan," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam "teleconference" dengan Ketua Asosiasi Pupuk Organik Bali I Gede Sutapa, Senin.
Presiden berharap para petani seluruh Indonesia supaya giat bekerja untuk bisa memenuhi ketahanan pangan yang selama ini masih banyak impor.
"Selama ini masih banyak kebutuhan masyarakat yang diimpor, antara lain gula pasir, jagung, beras dan tepung terigu," katanya.
Oleh karena itu, kata Jokowi, semua masyarakat petani diharapkan ke depannya bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri tersebut.
"Saya berharap dalam kurun waktu tiga sampai empat tahun ke depan kebutuhan itu bisa dipenuhi di dalam negeri," ucapnya.
Sementara itu, Gede Sutapa berharap kepada presiden untuk memperhatikan kebutuhan para petani, antara lain ketersediaan pupuk dan bibit yang unggul.
"Kami sebagai kelompok petani mengharapkan Bapak Presiden Jokowi memperhatikan kebutuhan dalam mengelola lahan pertanian. Kami membutuhan ketersediaan bibit dalam upaya meningkatkan swasembada pangan," katanya.
Bali selama ini banyak memperoleh keuntungan dari pengembangan pertanian organik sebagai upaya mendukung "Bali Clean and Green" yang dicanangkan bertepatan dengan pembukaan Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang pengelolaan lingkungan hidup di Nusa Dua, 22 Februari 2010.
Untuk menjadikan Bali sebagai Pulau Bersih dan Hijau terus mendapat dukungan dari seluruh pemangku kepentingan dan komponen masyarakat.
Sektor pertanian misalnya sejak dini menekankan pengembangan pertanian organik dengan menghindari sedini mungkin penggunaan pupuk dan pestisida kimia.
Bali mengembangkan pertanian organik dengan sasaran mampu meningkatkan mutu lingkungan, termasuk air dan udara. Pengembangan pertanian organik juga mampu menghasilkan produk yang lebih sehat, aman dan lebih bergizi, serta mengurangi penggunaan energi yang berlebihan.
Hal lain yang tidak kalah penting meningkatkan kualitas kesehatan, kesejahteraan dan keharmonisan kehidupan, ujarnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014