Pontianak (Antara Bali) - Kerajaan Matan Tanjungpura Kabupaten Ketapang,
Kalimantan Barat menggelar Festival Budaya Keraton ke-III di Istana
Keraton Matan Tanjungpura yang diikuti 11 dari 12 kerajaan yang ada di
Kalbar.
"Festival Keraton Matan Tanjungpura digelar bertujuan untuk memperkenalkan adat istiadat dan budaya keraton Melayu di Ketapang kepada masyarakat luas, khususnya generasi muda sekarang," kata Ketua Panita Festival Keraton Matan Tanjungpura Uti Mahmud saat dihubungi di Ketapang, Minggu.
Selain itu, menurut Uti acara ini juga untuk melestarikan seni budaya budaya Melayu yang ada sudah ada sejak dahulu kala.
Festival Budaya Keraton Matan Tanjungpura ke-III ini juga dimeriahkan oleh sejumlah perlombaan kesenian dan olah raga, seperti perlombaan tepung tawar, pangkak gasing, lomba sampan, hadrah, qasidah, sair gulung, lomba menombak, serta perlombaan lainnya.
Raja Matan Tanjungpura Pangeran Ratu Kertanegara Gusti Kamboja mengatakan adat mempunyai tiga dimensi, yakni dimensi ketuhanan, kemanusian, dan alam sekitarnya.
Ia mengajak masyarakat Ketapang agar menjunjung adat karena memiliki kearifan lokal, serta memiliki sistem nilai, seperti unsur-unsur kebaikan, dan kepatutan sesama manusia, antara masyarakat yang satu dengan masyarakat lainnya.
"Festival budaya ini bertemakan adat dijunjung budaya disanjung. Sehingga budaya Melayu ke depannya semakin dikenal oleh generasi mendatang," ujarnya.
Sekda Ketapang Mahyudin menyatakan festival budaya ini harus tetap dilaksanakan setiap tahunnya, karena selain memperkenalkan seni dan budaya kepada masyarakat Kalbar, juga untuk memperkenalkan kepada masyarakat luar, baik tingkat nasional, maupun dunia.
"Mudah-mudahan dengan acara ini bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan, baik lokal maupun mancanegara untuk berkunjung ke Ketapang," ujarnya.
Fetival Budaya Kerajaan Matan Tanjungpura dibuka, Sabtu (18/10) oleh Sekda Kabupaten Ketapang Mahyudin yang ditandai dengan penyulutan meriam pusaka Kerajaan Matan Tanjungpura Meriam Padam Pelita.
Pembukaan Fetival Budaya Kerajaan Matan Tanjungpura ke-III selain dihadiri 11 kerajaan dari 12 kerajaan yang ada di Kalbar, juga dihadiri Pangeran Mangkubumi Nooryakin, dari Kesultanan Banjar, Kalimantan Selatan, Sultan Palembang Iskandar Mahmud Badaruddin, dari Kesultanan Palembang Darussallam yang juga merupakan Ketua Umum Yayasan Raja Sultan Nusantara. Hadir pula sejumlah raja dari Kerajaan Malaysia, yang dipimpin oleh yang mulia Pangeran Huzaipah. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Festival Keraton Matan Tanjungpura digelar bertujuan untuk memperkenalkan adat istiadat dan budaya keraton Melayu di Ketapang kepada masyarakat luas, khususnya generasi muda sekarang," kata Ketua Panita Festival Keraton Matan Tanjungpura Uti Mahmud saat dihubungi di Ketapang, Minggu.
Selain itu, menurut Uti acara ini juga untuk melestarikan seni budaya budaya Melayu yang ada sudah ada sejak dahulu kala.
Festival Budaya Keraton Matan Tanjungpura ke-III ini juga dimeriahkan oleh sejumlah perlombaan kesenian dan olah raga, seperti perlombaan tepung tawar, pangkak gasing, lomba sampan, hadrah, qasidah, sair gulung, lomba menombak, serta perlombaan lainnya.
Raja Matan Tanjungpura Pangeran Ratu Kertanegara Gusti Kamboja mengatakan adat mempunyai tiga dimensi, yakni dimensi ketuhanan, kemanusian, dan alam sekitarnya.
Ia mengajak masyarakat Ketapang agar menjunjung adat karena memiliki kearifan lokal, serta memiliki sistem nilai, seperti unsur-unsur kebaikan, dan kepatutan sesama manusia, antara masyarakat yang satu dengan masyarakat lainnya.
"Festival budaya ini bertemakan adat dijunjung budaya disanjung. Sehingga budaya Melayu ke depannya semakin dikenal oleh generasi mendatang," ujarnya.
Sekda Ketapang Mahyudin menyatakan festival budaya ini harus tetap dilaksanakan setiap tahunnya, karena selain memperkenalkan seni dan budaya kepada masyarakat Kalbar, juga untuk memperkenalkan kepada masyarakat luar, baik tingkat nasional, maupun dunia.
"Mudah-mudahan dengan acara ini bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan, baik lokal maupun mancanegara untuk berkunjung ke Ketapang," ujarnya.
Fetival Budaya Kerajaan Matan Tanjungpura dibuka, Sabtu (18/10) oleh Sekda Kabupaten Ketapang Mahyudin yang ditandai dengan penyulutan meriam pusaka Kerajaan Matan Tanjungpura Meriam Padam Pelita.
Pembukaan Fetival Budaya Kerajaan Matan Tanjungpura ke-III selain dihadiri 11 kerajaan dari 12 kerajaan yang ada di Kalbar, juga dihadiri Pangeran Mangkubumi Nooryakin, dari Kesultanan Banjar, Kalimantan Selatan, Sultan Palembang Iskandar Mahmud Badaruddin, dari Kesultanan Palembang Darussallam yang juga merupakan Ketua Umum Yayasan Raja Sultan Nusantara. Hadir pula sejumlah raja dari Kerajaan Malaysia, yang dipimpin oleh yang mulia Pangeran Huzaipah. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014