Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah Kota Denpasar, Bali, melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan setempat kembali menggelar Perayaan Tumpek Landep, persembahan suci yang khusus ditujukan untuk semua jenis benda yang terbuat dari bahan besi, logam maupun benda tajam keris dan senjata pusaka.
"Kegiatan Pitenget Rahine tumpek landep yang ke-6 dilaksanakan di depan Museum Bali, jantung Kota Denpasar selama tiga hari, 15-17 Oktober 2014," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Denpasar, I Wayan Gatra, Selasa.
Ia mengatakan, kegiatan itu dimeriahkan dengan bursa keris yang melibatkan 15 stand, di samping stand pameran produk kerajinan besi, emas, perak, buku-buku agama Hindu, dan kuliner nusantara.
Kegiatan tersebut mengusung tema "Memuliakan Keris Pusaka Nusantara", sebagai upaya meningkatkan pemahaman Hari Tumpek Landep serta untuk mengetahui secara holistik aspek sejarah, keragaman keris, taksu, nilai spiritual, karakter dan keluhuran keris sebagai representasi peradaban bangsa.
I Wayan Gatra menambahkan, kegiatan yang digelar secara berkesinambungan setahun sekali itu juga untuk memperdalam keragaman nilai multikultural dan nilai universal, filosofi serta aspek spiritual yang berpeluang mengangkat keris sebagai representasi spiritual dalam peradaban bangsa.
Kegiatan tersebut juga memotivasi para perajin khususnya perajin pade besi, emas dan perak di ibukota Provinsi Bali untuk dapat meningkatkan produktivitas dan kreativitas.
"yang tidak kalah penting bagaimana spirit untuk penajaman pikiran bisa diaktualisasikan dan tindakan prilaku sehari-hari," katanya.
Pada acara pembukaan akan dipentaskan tarian kreasi baru yakni Tari Baris Landep yang menggambarkan kewibawaan keris Bali sebagai lambang taksu keluhuran budaya nusantara.
Untuk pameran keris akan menampilkan keris koleksi milik kolektor keris, tokoh masyarakat, puri dan geria serta komunitas keris lainnya.
Selain itu juga diisi dengan sarasehan terkait pemuliaan keris. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Kegiatan Pitenget Rahine tumpek landep yang ke-6 dilaksanakan di depan Museum Bali, jantung Kota Denpasar selama tiga hari, 15-17 Oktober 2014," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Denpasar, I Wayan Gatra, Selasa.
Ia mengatakan, kegiatan itu dimeriahkan dengan bursa keris yang melibatkan 15 stand, di samping stand pameran produk kerajinan besi, emas, perak, buku-buku agama Hindu, dan kuliner nusantara.
Kegiatan tersebut mengusung tema "Memuliakan Keris Pusaka Nusantara", sebagai upaya meningkatkan pemahaman Hari Tumpek Landep serta untuk mengetahui secara holistik aspek sejarah, keragaman keris, taksu, nilai spiritual, karakter dan keluhuran keris sebagai representasi peradaban bangsa.
I Wayan Gatra menambahkan, kegiatan yang digelar secara berkesinambungan setahun sekali itu juga untuk memperdalam keragaman nilai multikultural dan nilai universal, filosofi serta aspek spiritual yang berpeluang mengangkat keris sebagai representasi spiritual dalam peradaban bangsa.
Kegiatan tersebut juga memotivasi para perajin khususnya perajin pade besi, emas dan perak di ibukota Provinsi Bali untuk dapat meningkatkan produktivitas dan kreativitas.
"yang tidak kalah penting bagaimana spirit untuk penajaman pikiran bisa diaktualisasikan dan tindakan prilaku sehari-hari," katanya.
Pada acara pembukaan akan dipentaskan tarian kreasi baru yakni Tari Baris Landep yang menggambarkan kewibawaan keris Bali sebagai lambang taksu keluhuran budaya nusantara.
Untuk pameran keris akan menampilkan keris koleksi milik kolektor keris, tokoh masyarakat, puri dan geria serta komunitas keris lainnya.
Selain itu juga diisi dengan sarasehan terkait pemuliaan keris. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014