Nusa Dua (Antara Bali) - Ribuan pengunjung masyarakat lokal dan wisatawan asing menyaksikan pementasan Indonesia Music Expo (IMEX) di Nusa Dua Fiesta 2014.
Pada pementasan IMEX hari kedua, Sabtu malam, menampilkan penyanyi di antaranya Ayu Laksmi, musikal Ana Alkaide dari Spanyol dan Alfronesia (sebegal).
Para pemusik tersebut membawakan sejumlah lagu yang populer saat ini, bahkan pementasan ini mendapat apresiasi luar biasa dari pengunjung NDF yang diselenggarakan selama lima hari hingga Selasa (14/10).
Pengagas sekaligus Koordinator IMEX Franky Raden mengatakan ajang ini adalah sebagai upaya membangkitkan musik-musik etnik agar lebih mendunia.
"Saat ini keberadaan musik etnik yang tersebar di berbagai daerah, khususnya di Indonesia belum sepenuhnya dikenal di dunia. Oleh karena itu melalui ajang IMEX di Nusa Dua Fiesta menjadi gerbang di kenal secara internasional," ucapnya.
Ia mengatakan pihaknya saat ini terus berupaya menghimpun para musisi di Indonesia untuk bersama-sama mempromosikan sehingga menjadi terkenal secara internasional.
"Kami terus berupaya melakukan berbagai terobosan, termasuk pendekatan kepada lembaga yang peduli dengan kebudayaan, khususnya musik," katanya.
Franky Raden membandingkan di negara-negara barat, musik sudah menjadi kebutuhan hidupnya, sehingga setiap pementasan musik etnik, penontonnya menbeludak.
"Padahal mereka harus membayar tiket. Namun di Indonesia terkadang pementasan musik etnik dipentaskan secara gratis masih tetap saja minim penonton," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
Pada pementasan IMEX hari kedua, Sabtu malam, menampilkan penyanyi di antaranya Ayu Laksmi, musikal Ana Alkaide dari Spanyol dan Alfronesia (sebegal).
Para pemusik tersebut membawakan sejumlah lagu yang populer saat ini, bahkan pementasan ini mendapat apresiasi luar biasa dari pengunjung NDF yang diselenggarakan selama lima hari hingga Selasa (14/10).
Pengagas sekaligus Koordinator IMEX Franky Raden mengatakan ajang ini adalah sebagai upaya membangkitkan musik-musik etnik agar lebih mendunia.
"Saat ini keberadaan musik etnik yang tersebar di berbagai daerah, khususnya di Indonesia belum sepenuhnya dikenal di dunia. Oleh karena itu melalui ajang IMEX di Nusa Dua Fiesta menjadi gerbang di kenal secara internasional," ucapnya.
Ia mengatakan pihaknya saat ini terus berupaya menghimpun para musisi di Indonesia untuk bersama-sama mempromosikan sehingga menjadi terkenal secara internasional.
"Kami terus berupaya melakukan berbagai terobosan, termasuk pendekatan kepada lembaga yang peduli dengan kebudayaan, khususnya musik," katanya.
Franky Raden membandingkan di negara-negara barat, musik sudah menjadi kebutuhan hidupnya, sehingga setiap pementasan musik etnik, penontonnya menbeludak.
"Padahal mereka harus membayar tiket. Namun di Indonesia terkadang pementasan musik etnik dipentaskan secara gratis masih tetap saja minim penonton," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014