Negara (Antara Bali) - Pemkab Jembrana menganggarkan Rp1,5 miliar, untuk menata sempadan Sungai Ijogading dengan membuat jalan berpaving sepanjang 900 meter.
"Jalan sepanjang itu dibagi di wilayah Kelurahan Loloan Barat 300 meter dan Kelurahan Loloan Timur 600 meter," kata Kepala Bappeda Jembrana, Ketut Swijana, saat mendampingi Bupati I Putu Artha melihat penataan tersebut, Jumat.
Menurutnya, penataan di sempadan sungai yang membelah Kota Negara tersebut akan dilakukan bertahap, sehingga lokasi tersebut juga bisa menjadi sarana rekreasi bagi warga.
Ia mengungkapkan, dana untuk penataan tersebut berasal dari Pemerintah Provinsi Bali, yang rencananya akan kembali memberikan dana sejenis untuk Kabupaten Jembrana tahun 2015.
"Tapi untuk tahun depan berapa besarnya dana yang akan diperoleh, kami belum tahu. Kalau dana tersebut turun, akan kami gunakan untuk penataan hingga di sempadan sungai wilayah Kelurahan Lelateng," ujarnya.
Sementara Artha mengatakan, dengan dilakukannya penataan, sempadan sungai terlihat lebih nyaman dan enak dilihat.
Namun ia mengingatkan, penataan harus disertai dengan kepedulian masyarakat penyanding sungai, untuk menjaga kebersihannya.
Terkait dengan kebersihan tersebut, saat menyusuri jalan berpaving ini ia melihat tumpukan sampah, di lokasi yang berdekatan dengan pemukiman warga.
Kepada Lurah Loloan Timur, Sadikin, ia langsung memberikan perintah untuk mengajak warganya bergotong-royong membersihkan sampah tersebut.
"Jangan dibiarkan seperti ini, karena lama-lama akan menjadi jorok. Ajak warganya rutin gotong-royong membersihkan sampah di sekitar sempadan sungai," katanya, yang oleh Sadikin dijawab akan segera dilaksanakan.
Sungai Ijogading merupakan ikon Kota Negara, yang pada jaman dahulu menjadi jalur penting perdagangan, dengan perahu melintasinya.
Sayangnya, saat ini kondisi sungai yang dulunya terkenal dipenuhi buaya tersebut sangat memprihatinkan, dengan adanya pendangkalan dan tumpukan sampah di sepanjang alirannya.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Jalan sepanjang itu dibagi di wilayah Kelurahan Loloan Barat 300 meter dan Kelurahan Loloan Timur 600 meter," kata Kepala Bappeda Jembrana, Ketut Swijana, saat mendampingi Bupati I Putu Artha melihat penataan tersebut, Jumat.
Menurutnya, penataan di sempadan sungai yang membelah Kota Negara tersebut akan dilakukan bertahap, sehingga lokasi tersebut juga bisa menjadi sarana rekreasi bagi warga.
Ia mengungkapkan, dana untuk penataan tersebut berasal dari Pemerintah Provinsi Bali, yang rencananya akan kembali memberikan dana sejenis untuk Kabupaten Jembrana tahun 2015.
"Tapi untuk tahun depan berapa besarnya dana yang akan diperoleh, kami belum tahu. Kalau dana tersebut turun, akan kami gunakan untuk penataan hingga di sempadan sungai wilayah Kelurahan Lelateng," ujarnya.
Sementara Artha mengatakan, dengan dilakukannya penataan, sempadan sungai terlihat lebih nyaman dan enak dilihat.
Namun ia mengingatkan, penataan harus disertai dengan kepedulian masyarakat penyanding sungai, untuk menjaga kebersihannya.
Terkait dengan kebersihan tersebut, saat menyusuri jalan berpaving ini ia melihat tumpukan sampah, di lokasi yang berdekatan dengan pemukiman warga.
Kepada Lurah Loloan Timur, Sadikin, ia langsung memberikan perintah untuk mengajak warganya bergotong-royong membersihkan sampah tersebut.
"Jangan dibiarkan seperti ini, karena lama-lama akan menjadi jorok. Ajak warganya rutin gotong-royong membersihkan sampah di sekitar sempadan sungai," katanya, yang oleh Sadikin dijawab akan segera dilaksanakan.
Sungai Ijogading merupakan ikon Kota Negara, yang pada jaman dahulu menjadi jalur penting perdagangan, dengan perahu melintasinya.
Sayangnya, saat ini kondisi sungai yang dulunya terkenal dipenuhi buaya tersebut sangat memprihatinkan, dengan adanya pendangkalan dan tumpukan sampah di sepanjang alirannya.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014