Negara (Antara Bali) - Hutan bakau dan padang savana Taman Nasional Bali Barat (TNBB), yang masuk wilayah Kelurahan Gilimanuk terbakar Rabu (8/10) malam.
"Api diketahui sekitar pukul 19.21 wita, dan berhasil dipadamkan pukul 22.00 wita. Kebakaran diduga dari puntung rokok, yang dibuang dari kendaraan yang melintas di jalan raya Denpasar-Gilimanuk," kata Kapolsek Kawasan Laut Gilimanuk, Kompol Nyoman Wirya Sucipta, Kamis.
Menurutnya, lahan yang terbakar mencapai dua hektare, mulai dari depan SPBU Gilimanuk hingga ke jembatan timbang.
Ia mengimbau, kepada pengguna jalan raya Denpasar-Gilimanuk, tidak sembarangan membuang puntung rokok di wilayah tersebut, karena banyak daun, ranting dan ilalang kering akibat musim kemarau.
"Sedikit saja kena api dari puntung rokok, kebakaran besar bisa terjadi di wilayah ini. Kami minta kesadaran pengguna jalan raya," ujarnya.
Selain faktor kemarau, angin kencang yang bertiup di hutan pinggir pantai tersebut, membuat api dengan cepat membesar dan merembet kemana-mana.
"Di wilayah tersebut ada obyek vital seperti SPBU dan jembatan timbang. Kalau api sampai merembet kesana, musibah besar akan terjadi," katanya.
Untuk memadamkan api tersebut, Satuan Tugas Taman Nasional Bali Barat dengan dibantu 5 mobil pemadam kebakaran Pemkab Jembrana, harus bekerja keras, termasuk melokalisir api agar tidak merembet lebih jauh.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Api diketahui sekitar pukul 19.21 wita, dan berhasil dipadamkan pukul 22.00 wita. Kebakaran diduga dari puntung rokok, yang dibuang dari kendaraan yang melintas di jalan raya Denpasar-Gilimanuk," kata Kapolsek Kawasan Laut Gilimanuk, Kompol Nyoman Wirya Sucipta, Kamis.
Menurutnya, lahan yang terbakar mencapai dua hektare, mulai dari depan SPBU Gilimanuk hingga ke jembatan timbang.
Ia mengimbau, kepada pengguna jalan raya Denpasar-Gilimanuk, tidak sembarangan membuang puntung rokok di wilayah tersebut, karena banyak daun, ranting dan ilalang kering akibat musim kemarau.
"Sedikit saja kena api dari puntung rokok, kebakaran besar bisa terjadi di wilayah ini. Kami minta kesadaran pengguna jalan raya," ujarnya.
Selain faktor kemarau, angin kencang yang bertiup di hutan pinggir pantai tersebut, membuat api dengan cepat membesar dan merembet kemana-mana.
"Di wilayah tersebut ada obyek vital seperti SPBU dan jembatan timbang. Kalau api sampai merembet kesana, musibah besar akan terjadi," katanya.
Untuk memadamkan api tersebut, Satuan Tugas Taman Nasional Bali Barat dengan dibantu 5 mobil pemadam kebakaran Pemkab Jembrana, harus bekerja keras, termasuk melokalisir api agar tidak merembet lebih jauh.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014