Denpasar (Antara Bali) - Pangkalan Angkatan Laut Denpasar, Bali mengerahkan lima kapal perang untuk kegiatan pengamanan wilayah laut menjelang "Bali Democracy Forum" (BDF) VII di Nusa Dua, Kabupaten Badung, 10-11 Oktober 2014.

"Kami kerahkan lima kapal perang untuk antisipasi gangguan keamanan yang mungkin timbul dari wilayah laut, terutama di titik rawan di sekitar Pelabuhan Benoa, Denpasar," kata Komandan Lanal Denpasar, Kolonel Laut (S) Julius Widjojono di Denpasar, Senin.

Menurut dia, lima kapal perang tersebut yakni KRI Surabaya, KRI Ahmad Yani, KRI Weling, KRI Pulau Rimau dan KRI Singa.

Kapal perang itu, lanjut dia, sudah siaga sejak beberapa hari lalu di Pelabuhan Benoa, sekaligus melakukan patroli laut.

Di dalam melakukan pengamanan wilayah laut, Julius menjelaskan bahwa pihaknya akan melakukan penyekatan laut untuk meminimalisasi kegiatan olahraga air yang mengganggu kegiatan lepas landas dan mendarat pesawat, mengingat lokasi wisata air itu berdekatan dengan Bandar Udara Internasional Ngurah Rai.

"Kami akan bagi menjadi sekat ke beberapa wilayah untuk memiminalkan kegiatan parasailing karena `take-off` dan `landing` pesawat," imbuhnya.

Lanal Denpasar, kata dia, juga mengoptimalkan enam pos jaga di sekitar Pelabuhan Benoa dengan 200 aparat yang akan mendukung pengamanan laut.

BDF VII dijadwalkan dibuka Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan dihadiri tiga kepala negara dan kepala pemerintahan yakni Presiden Filipina Benigno Aquino, Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao, dan Sultan Brunei Darussalam Sultan Hassanal Bolkiah. (WDY)

Pewarta: Oleh Dewa Wiguna

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014