Denpasar (Antara Bali) - Harga cabe besar dan sayuran di Pasar Badung, Denpasar, Bali, melonjak sebagai dampak kekeringan yang melanda wilayah pertanian di Pulau Dewata.
"Sudah tiga hari pasokan sedikit karena musim kering," kata seorang pedagang, Nyoman Suarti, di Pasar Badung, Denpasar, Sabtu.
Menurut dia, sebelumnya harga cabe besar per kilogramnya mencapai Rp15 ribu.
Namun kini harga cabe besar meroket menjadi Rp24 ribu per kilogram.
Ia pun mengaku kesulitan mencari pasokan karena pengiriman dari petani juga mundur dari hari biasanya.
"Biasanya tiga hari sekali dipasok, sekarang karena musim kering, bisa empat hari baru dikirim," ucapnya.
Tak hanya harga cabe, harga sayur juga mengalami kenaikan di antaranya harga kacang panjang per kilogram kini mencapai Rp7.000 atau naik Rp2.000 dari harga semula Rp5.000.
"Sayur hijau juga mengalami kenaikan dari semula Rp2.000 kini Rp4.000," kata Suriani, pedagang sayur.
Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Provinsi Bali hingga Agustus 2014 tercatat sekitar 400 hektare lahan pertanian.
Dari jumlah itu, 119 hektare di antaranya mengalami gagal panen atau puso.
Pemerintah Provinsi Bali telah memberikan kompensasi bukan ganti rugi di antaranya bantuan pompa air dan benih jagung. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Sudah tiga hari pasokan sedikit karena musim kering," kata seorang pedagang, Nyoman Suarti, di Pasar Badung, Denpasar, Sabtu.
Menurut dia, sebelumnya harga cabe besar per kilogramnya mencapai Rp15 ribu.
Namun kini harga cabe besar meroket menjadi Rp24 ribu per kilogram.
Ia pun mengaku kesulitan mencari pasokan karena pengiriman dari petani juga mundur dari hari biasanya.
"Biasanya tiga hari sekali dipasok, sekarang karena musim kering, bisa empat hari baru dikirim," ucapnya.
Tak hanya harga cabe, harga sayur juga mengalami kenaikan di antaranya harga kacang panjang per kilogram kini mencapai Rp7.000 atau naik Rp2.000 dari harga semula Rp5.000.
"Sayur hijau juga mengalami kenaikan dari semula Rp2.000 kini Rp4.000," kata Suriani, pedagang sayur.
Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Provinsi Bali hingga Agustus 2014 tercatat sekitar 400 hektare lahan pertanian.
Dari jumlah itu, 119 hektare di antaranya mengalami gagal panen atau puso.
Pemerintah Provinsi Bali telah memberikan kompensasi bukan ganti rugi di antaranya bantuan pompa air dan benih jagung. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014